Lampung akan bangun pembangkit listrik tenaga sampah berkapasitas 25 MW

id Pemprov Lampung, rencana bangun listrik, dari sampah

Lampung akan bangun pembangkit listrik tenaga sampah berkapasitas 25 MW

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat meresmikan kapal pembersih sampah di Pelabuhan Panjang, Bandarlampung (Antaralampung.com/Damiri)

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Lampung berencana membangun pembangkit listrik dengan kapasitas sebesar 25 MW melalui pengelolaan sampah sebanyak 1.000 ton dalam per hari.

"Dalam waktu tidak lama kita akan ada infrastruktur energi sebagai pembangkit listrik sebesar 25 MW," kata Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi usai meresmikan kapal pembersih sampah di Pelabuhan Panjang, Bandarlampung, Rabu.

Arinal meminta kepada PT Pelindo Cabang Lampung agar lebih cepat untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah di Bandarlampung, Lampung Selatan, dan Pesawaran untuk mempersiapkan Tempat Pengolahan Akhir (TPA)-nya.

"Kita akan dirikan pabrik, dan insyaallah tahun ini akan kita laksanakan," kata dia.

Rencana pembangunan PLTS tersebut juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim).

Dia juga berharap kepada Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, dan dinas terkait agar bersama Bappeda segera merancang dan menyusun Perda dalam rangka penanganan sampah.
 
"Saya dapat dukungan dari Kemenko Maritim untuk pelaksanaan pembangunan PLTS. Dan Lampung khususnya Bandarlampung, Lampung Selatan, Pesawaran yang akan kita jadikan daerah wisata yang akan datang," kata dia lagi.

General Manager Pelindo Cabang Lampung, Drajat Sulistyo mengatakan kapal pembersih sampah tersebut memiliki kapasitas angkut sebesar lima ton yang beroperasi selama 24 jam di kawasan perairan Teluk Lampung.

Dengan beroperasinya kapal tersebut, ditargetkan setiap harinya kapal pembersih sampah itu dapat mengurangi sebesar 30 persen pencemaran sampah di laut. Sarana tersebut akan menjadi solusi awal dalam membersihkan laut.

"Penanganan sampah ini bukan hanya tugas unsur maritim saja, tapi seluruh masyarakat. Dengan itu kita tidak lagi berfokus pada penanganan, tetapi tinggal pencegahan agar sampah tidak kembali lagi ke laut," katanya.

Drajat melanjutkan unsur maritim harus berkonsentrasi dengan penanganan sampah agar laut Lampung bersih dan pelabuhan internasionalnya mendapat kepercayaan secara internasional.

"Apalagi salah satu yang disyaratkan dalam AIMO selain keselamatan pelayaran tidak hanya kejahatan, tetapi sampah juga bisa merusak mesin kapal. Terlebih, HAP regional sumatera bagian selatan mencanangkan agar semua kargo bisa masuk ke wilayah Sumbagsel," katanya lagi.