Baturaja (ANTARA) - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Sumatera Selatan (Sumsel) melarang masyarakat Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumsel menggunakan kantong plastik berwarna untuk pembungkus makanan.
"Karena pewarna pada kantung plastik dapat menempel pada makanan sehingga berbahaya jika dikonsumsi masyarakat," kata Kepala Balai BPOM Provinsi Sumsel, Hardaningsih, di Baturaja, Jumat.
Untuk itu, kata dia, masyarakat khususnya pedagang makanan dianjurkan agar menggunakan kantong plastik transparan sebagai pembungkus barang dagangannya.
"Pakai kantong transparan saja agar makanan tetap bersih tanpa zat pewarna yang luntur dari kantong plastik," katanya.
Menurut dia, zat pewarna pada kantong plastik yang menempel pada makanan dapat mempengaruhi kesehatan tubuh manusia dalam jangka waktu panjang.
"Sekarang memang belum terlihat dampaknya karena zat pewarna pada kantong plastik berdampak dalam jangka waktu panjang," tegasnya.
Selain larangan penggunaan kantong plastik, dia juga mengimbau agar pedagang di wilayah setempat tidak menjual makanan yang mengandung zat berbahaya seperti formalin dan boraks.
Sebab kata dia, berdasarkan hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan pihaknya beberapa hari lalu di Pasar Atas dan Pasar Bedug Baturaja masih ada pedagang yang menjual makanan mengandung bahan pengawet.
"Kami menguji sampel puluhan jenis makanan yang dijual pedagang dan beberapa di antaranya positif mengandung formalin dan boraks," tegasnya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, pedagang diharapkan tidak menjual makanan yang mengandung bahan pengawet karena berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia jika dikonsumsi.
"Makanan yang positif mengandung pengawet kami sita dan pedagang penjualannya diberikan peringatan tegas untuk tidak menjualnya lagi," ujarnya.***3***
Berita Terkait
Polisi tetapkan Aiptu FN jadi tersangka kasus penganiayaan "debt collector"
Jumat, 26 April 2024 16:27 Wib
KAI: Jumlah korban tewas tabrakan di Sumsel hanya satu orang
Senin, 22 April 2024 12:46 Wib
OJK: Penyaluran kredit di Sumbagsel capai Rp278,29 triliun
Kamis, 18 April 2024 23:35 Wib
400 lebih kerbau di OKI Sumsel mati mendadak diduga terjangkit virus SE
Rabu, 17 April 2024 6:25 Wib
Bupati OKU Selatan buka komunikasi untuk maju Pilgub Sumsel 2024
Selasa, 16 April 2024 9:20 Wib
OJK menemukan 1.151 aktivitas keuangan ilegal di Sumbagsel
Senin, 15 April 2024 20:21 Wib
Pertamina Sumbagsel pastikan distribusi BBM lancar saat arus balik Lebaran
Sabtu, 13 April 2024 22:42 Wib
Sumsel siapkan langkah urai kemacetan lintas timur saat arus balik
Kamis, 11 April 2024 6:06 Wib