Aiesec Unila adakan proyek berkelanjutan mahidana widyawiyata

id aiesec

Aiesec Unila adakan proyek berkelanjutan mahidana widyawiyata

Logo Aiesec (antaralampung/istimewa)

Bandarlampung,  (Antaranews Lampung) - Organisasi pemuda terbesar di dunia, AIESEC (Association Internationale des ?tudiants en Sciences ?conomiques et Commerciales) Cabang Universitas Lampung menjalankan proyek Mahidana Widyawiyata yaitu pengabdian masyarakat berkelanjutan.

"Kami dari AIESEC Universitas Lampung mengadakan Proyek Mahidana Widyawiyata, proyek ini adalah proyek berkelanjutan dari AIESEC," kata Ketua Pelaksana Proyek M Mirza Al Farhanny, di Bandarlampung, Rabu.

Ia menjelaskan, Mahidana merupakan proyek pengabdian masyarakat yang fokus pada masalah lingkungan, sedangkan widyawiyata merupakan proyek yang fokus pada masalah pendidikan. Proyek ini dilaksanakan pada 7 Januari 2019 hingga 11 Februari 2019 (widyawiyata) dan 7 Januari 2019 hingga 24 Februari 2019 (mahidana).

"Mahidana itu fokusnya pada lingkungan, sedangkan widyawiyata fokus pada pendidikan. Pada sesi winter atau antara Januari hingga Februari ini yang dipilih adalah dua fokus itu," katanya pula.

Proyek ini diikuti oleh sembilan orang relawan dari luar negeri (exchange participant) dan dalam negeri (local volunteer). Relawan tersebut antara lain Marvin dari Taiwan, Marina Gutierrez dari Spanyol, Kadriye dari Turki, Lee Ming Qi dari Malaysia, Jaida Ho dari Australia, Alaine Liao dari Tiongkok, serta Nabilah, Griseldi, dan Saarah dari Indonesia.

Seluruh kegiatan dalam Proyek Mahidana Widyawiyata disusun oleh Departemen Incoming Global Volunteer (IGV) dan panitia (organizing committe) dalam kepengurusan AIESEC Unila. Kegiatan dibentuk berdasarkan survei terhadap keadaan lingkungan dan masyarakat di Lampung. Kegiatan-kegiatan tersebut mengacu pada Suistanable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan yang disusun oleh PBB.

"Kami dari AIESEC Unila ada Departemen Incoming Global Volunteer atau yang biasa disebut IGV. Biasanya kita survei, kira-kira apa Suistanable Development Goals yang sesuai di Lampung. Kita lihat, review, lalu kita putuskan lingkungan dan pendidikan adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh Lampung," kata Presiden AIESEC Unila Ratih Dinar Pratiwi.

Pada Proyek Mahidana Widyawiyata ini, relawan memilih bidang sesuai dengan minatnya. Marvin, Kadriye, Lee Ming Qi, Jaida Ho, Nabilah, dan Griseldi mengikuti program pengabdian di bidang lingkungan, sedangkan Alaine Liao dan Saarah di bidang pendidikan.

Mirza, Ketua Pelaksana proyek ini juga menjelaskan rangkaian kegiatan yang dilakukan para relawan yaitu mengikuti pelatihan, kunjungan ke pabrik besar di Lampung, kunjungan ke desa yang memiliki masalah kebersihan lingkungan, mengumpulkan sampah, berbagi pengetahuan mengenai cara menjaga lingkungan berbagi mengenai budaya dan cara berbicara bahasa Inggris kepada siswa sekolah, mengajari bahasa Inggris kepada anak-anak panti asuhan, berbagi makanan serta kunjungan ke tempat wisata di Lampung.

Para relawan bersemangat untuk melakukan seluruh kegiatan pada Proyek Mahidana Widyawiyata ini, terlebih, bagi para exchange participant karena hal ini merupakan pertama kalinya mereka menjadi relawan di luar negeri.

"Ini pertama kalinya saya menjadi relawan selain di Malaysia. Saya ingin membuat perubahan untuk lingkungan, salah satunya dengan berbagi kepada masyarakat Indonesia mengenai cara menjaga lingkungan," ujar Lee Ming Qi.

"Saya adalah mahasiswa yang mendalami soal pendidikan. Saya sangat bersemangat karena ingin menambah pengalaman dengan mengajari bahasa Inggris kepada siswa sekolah di luar negeri dan membuat mereka lebih percaya diri berbicara dalam bahasa Inggris," kata Alaine Liao.

Mereka berharap Proyek Mahidana Widyawiyata dapat berjalan dengan baik dan seluruh kegiatan yang mereka lakukan dapat membawa perubahan bagi lingkungan dan masyarakat.

"Saya berharap dapat memberikan dampak yang baik terhadap lingkungan dengan melakukan seluruh kegiatan pengabdian ini," kata Jaida Ho.

"Tidak hanya untuk masyarakat, kegiatan pengabdian ini dapat membuat saya berkembang karena banyak yang bisa saya pelajari," ujar Kadriye menambahkan.