Kepala Polisi Kenya : Serangan diduga dilakukan militan

id Kenya diserang, Nairobi diserang militan

Kepala Polisi Kenya : Serangan diduga dilakukan militan

Kobaran api dekat hotel Dusit di Nairobi, Kenya (Debka)

Nairobi  (Antara/Reuters) - Kepala Kepolisian Kenya Joseph Boinnet mengatakan pada Selasa bahwa serangan yang terjadi di Nairobi, ibu kota Kenya, diduga merupakan serangan militan.

 "Sekelompok penyerang bersenjata yang tak dikenal menyerang Kompleks Dusit yang kami perkirakan merupakan serangan teror," kata dia.

Diperkirakan masih ada penyerang-penyerang bersenjata di gedung itu, operasi kepolisian sedang berlangsung, kata dia kepada wartawan dalam taklimat singkat.

Sedikitnya satu orang tewas dan empat luka-luka dalam serangan di kompleks tersebut, kata seorang pejabat rumah sakit.

Lima pasien itu dibawa ke Rumah sakit M.P. Shah dan salah seorang di antaranya tewas, kata Tpseef Din, kepala di bagian operasi rumah sakit itu. Palang Merah mengatakan empat rumah sakit telah menerima para korban.

Sedikitnya satu ledakan dan serangkaian tembakan yang terjadi di kompleks perkantoran dan hotel itu membuat para karyawan berlarian untuk menyelamatkan diri.

 Serangan tersebut diklaim dilakukan oleh kelompok al Shabaab.

Kepulan asap membubung di atas kompleks itu. Para petugas pemadam kebakaran memadamkan tiga mobil yang terbakar dekat pintu masuk sementara personel keamanan memasuki kompleks tersebut dan petugas bersenjata mengawal para karyawan yang kaget.

Seorang wanita yang tertembak di bagian kakinya dibawa dan tiga pria keluar kompleks itu berlumuran darah. Beberapa karyawan kantor keluar dari jendela. Banyak orang mengatakan kepada Reuters bahwa mereka terpaksa meninggalkan rekan-rekannya, yang masih berlindung di bawah meja-meja.

"Ada granat di kamar mandi," kata seorang karyawan sementara polisi segera keluar dari satu gedung.

Satu foto yang diunggah di Twitter memperlihatkan tampaknya satu kaki manusia di tanah.

"Kami mendengar ledakan keras dari sesuatu yang dilempar ke dalam. Kemudian kami lihat kaca-kaca pecah," ujar Geoffrey Otieno, yang bekerja di satu salon kecantikan di kompleks itu kepada Reuters. "Kami bersembunyi sampai kami diselamatkan."
   
Kenya sering jadi sasaran oleh al Shabaab, yang membunuh puluhan orang di satu pusat perbelanjaan tahun 2013 dan hampir 150 mahasiswa di satu universitas tahun 2015.

 "Kami berada di balik serangan di Nairobi. Operasi-operasi sedang berlangsung," kata Abdiasis Abu Musab, juru bicara operasi militer kelompok itu.