Kerusuhan di Mako Brimob, sejumlah polisi luka-luka

id kerusuhan mako brimob,sejumlah polisi luka-luka,brigjen pol m iqbal,karo penmas

Kerusuhan di Mako Brimob, sejumlah polisi luka-luka

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol M. Iqbal (Foto : Net)

Saat ini, kami sedang melakukan tindakan-tindakan kepolisian, baik melalui pendekatan halus, maupun tindakan-tindakan lain, ujarnya
Jakarta (Antaranews Lampung) - Sejumlah polisi mengalami luka-luka setelah terjadi kerusuhan dengan tahanan di Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok Jawa Barat, Selasa malam (8/5), namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol M Iqbal dalam konferensi pers, Rabu dini hari, mengatakan polisi masih melakukan penanganan kerusuhan antara petugas dan tahanan tersebut. Hingga pukul 01.00 WIB, Rabu dini hari, Iqbal menegaskan tidak ada korban jiwa.

"Saat ini, kami sedang melakukan tindakan-tindakan kepolisian, baik melalui pendekatan halus, maupun tindakan-tindakan lain," ujarnya.

Iqbal belum dapat menjelaskan penyebab kerusuhan tersebut maupun kelompok tahanan yang terlibat kerusuhan/ Setelah proses penyelidikan selesai, Mabes Polri baru akan memberikan penjelasan lengkap.

"Saya belum bisa menyampaikan pemicunya. Nanti akan disampaikan," ujarnya.

Iqbal meminta masyarakat untuk tidak langsung mempercayai informasi di media sosial tentang kerusuhan ini jika sumber informasinya tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang. Tidak terhasut dengan semua informasi yang ada di media sosial yang sudah beredar," ujar dia. Saat ini, kepolisian masih menerapkan penjagaan ketat di Markas Komando Brimob.

Sejak pukul 00.10 WIB, Rabu (9/5), petugas sudah memasang kawat berduri di sekitar gerbang Mako Brimob. Petugas juga meminta masyarakat sipil termasuk wartawan untuk menjauh sekitar 100 meter dari lokasi Markas Brimob.

Sebagai informasi, dalam Mako Brimob, terdapat Rumah Tahanan (Rutan) yang menjadi tempat sementara tahanan dugaan kasus terorisme dan beberapa kasus lain, termasuk kasus yang melibatkan mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.