Turki enggan bahas "Zona Aman 30 KM di Perbatasan Suriah"

id Kurdi invasi Suriah, Pasukan AS dukung YPG Suriah, Perang Turki dan Suriah, Perang Turki dan Kurdi

Turki enggan bahas "Zona Aman 30 KM di Perbatasan Suriah"

Pejuang Kurdi Suriah yang juga mencakup kaum perempuan, terlibat dalam pertempuran, seperti di Manbij/file. (AFP/bbc.com)

Ankara (Antara/Reuters) - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan tidak pantas bagi Turki dan Amerika Serikat membahas "zona aman" potensial di Suriah sampai masalah kepercayaan antarsekutu NATO itu diselesaikan, kata surat kabar Hurriyet, Kamis.
        
Pada Rabu, media lokal mengutip Cavusoglu yang mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson telah mengusulkan zona aman 30 km di sepanjang perbatasan Turki dengan Suriah.
        
"Ada kepercayaan yang hilang dengan Amerika Serikat selama periode ini. Sampai kepercayaan itu ditanamkan lagi, tidak tepat untuk membahas masalah ini," kata Hurriyet mengutip Cavusoglu.
       
Komentar Cavusoglu tampaknya sejalan dengan pernyataan pejabat senior A.S. minggu ini, yang telah mengatakan bahwa Turki belum siap untuk secara rinci membahas proposal semacam itu.
        
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak Turki untuk membatasi operasi militernya di Suriah utara dan memperingatkannya agar tidak menyebabkan konflik antara pasukan A.S. dan Turki ke dalam konflik.
        
Operasi udara dan darat Turki di wilayah Afrin, Suriah, yang kini memasuki hari kelima, menargetkan pejuang YPG Kurdi yang didukung AS, yang dilihat Ankara sebagai sekutu pemberontak Kurdi yang telah diperangi di Turki tenggara selama beberapa dekade.
        
Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan bahwa dia akan memperpanjang operasi ke Manbij, sebuah daerah terpisah yang dikuasai  Kurdi sekitar 100 km (60 mil) timur Afrin. Keputusan itu mungkin menempatkan pasukan A.S. di sana dalam risiko dan mengancam rencana AS untuk menstabilkan wilayah Suriah.
        
Berbicara dengan Erdogan melalui telepon, Trump menjadi pejabat terakhir A.S. untuk mencoba mengendalikan serangan tersebut dan untuk secara tajam menunjukkan risiko dari dua kekuatan sekutu itu untuk terlibat konflik.