Rusia invasi Ukraina, ekspor kendaraan bekas justru melonjak

id mobil bekas,kendaraan bekas,kendaraan bekas jepang,kendaraan jepang,rusia,ukraina

Rusia invasi Ukraina, ekspor kendaraan bekas justru melonjak

Ilustrasi - Kaca jendela toko penjualan mobil di Koriyama, Prefektur Fukushima, Jepang, Kamis (17/3/2022), pecah usai gempa bumi. ANTARA FOTO/Kyodo/Handout via REUTERS/wsj.

Toyama, Jepang (ANTARA) - Ekspor kendaraan bekas Jepang ke Rusia, yang dibebaskan dari sanksi terkait invasi Moskow ke Ukraina, melonjak ke tingkat tertinggi dalam lebih dari satu dekade terakhir.

Keberhasilan Moskow dalam menjaga nilai ruble tetap kuat --meskipun didera sanksi-- juga telah meningkatkan permintaan Rusia untuk kendaraan bekas berkualitas tinggi dari Jepang.

Kendaraan bekas dari Jepang itu dapat diekspor asalkan nilainya kurang dari 6 juta yen (sekitar Rp646,46 juta).

Total ekspor mobil bekas Jepang ke Rusia mencapai rekor tertinggi sejak Januari 2009, menurut data pemerintah.

Prefektur Toyama, yang telah lama menjadi pusat ekspor kendaraan yang melintasi Laut Jepang ke pelabuhan Vladivostok Rusia, telah mengalami lonjakan khusus dalam pengiriman kendaraan bekas.

Seorang pria Pakistan pengusaha ekspor mobil di kota pesisir Imizu di Toyama, Nawab Ali Behlum (59 tahun), mengatakan "penjualan berkurang banyak" dalam beberapa bulan pertama setelah pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada Februari. 

Namun, katanya, penjualan dengan cepat meningkat pada April.

Pada April, pemerintah Jepang memberlakukan larangan ekspor barang mewah ke Rusia, termasuk kendaraan seharga lebih dari 6 juta yen, namun membuka pasar untuk kendaraan bekas.

Behlum mengatakan Rusia membeli "hanya mobil kelas atas" di pasar kendaraan bekas berkat nilai ruble yang kuat.

"Dulu, pengiriman kendaraan membutuhkan waktu satu atau dua minggu, tetapi sekarang membutuhkan waktu tiga bulan," kata Behlum. Ia menjelaskan bahwa pasokan kapal kargo tidak dapat mengimbangi lonjakan permintaan mobil dari Rusia.

Menurut data perdagangan dari Kementerian Keuangan, Jepang mengekspor sekitar 17.000 kendaraan bekas ke Rusia pada Juni. Jumlah tersebut adalah hampir setengah dari total ekspor Jepang ke negara tetangganya.

Nilai ekspor kendaraan bekas itu mencapai 19 miliar yen (sekitar Rp2,01 triliun), atau sedikitnya 3,5 kali lebih tinggi dibandingkan pada Maret.

Pertumbuhan ekspor kendaraan bekas dari Toyama ke Rusia sangat besar, mencapai 13,7 miliar yen pada Juni, yakni naik hampir empat kali lipat dari Maret.

Toyama kemungkinan akan semakin penting karena pelabuhan di prefektur itu adalah tujuan favorit kapal Rusia yang mengisi kekosongan ketika kapal-kapal yang digunakan oleh perusahaan Jepang menghentikan operasi ke Rusia terkait invasi Moskow ke Ukraina.



Sumber: Kyodo-OANA

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ekspor kendaraan bekas Jepang ke Rusia melonjak