Mahasiswa PKPM Darmajaya kembangkan kerupuk-abon lele

id ibi darmajaya abon lele

Mahasiswa PKPM Darmajaya kembangkan kerupuk-abon lele

Mahasiswa IBI Darmajaya PKPM mengolah lele jadi ambon dan kerupuk. (Foto:Dok.IBI)

Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya yang melaksanakan Program Kerja Pengabdian Masyarakat di Pekon Way Manak Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung mengembangkan kerasi ikan lele menjadi kerupuk dan abon.

Menurut Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Program Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM) IBI Darmajaya Abdi Darmawan, saat dihubungi dari Bandarlampung, Minggu (4/9), pihaknya mengapresiasi inovasi produk kreatif yang dihasilkan mahasiswa bimbingannya tersebut.

Di tangan para mahasiswa itu, ikan lele dikreasikan menjadi kerupuk lele Way Manak yang diberi merek Pukle Wenak dan abon lele yang diberi merek Bonle.

Inovasi produk tersebut digagas oleh I Nyoman Widyasa, Tri Noviani, Beta Febri Y, Yusi Anisa D, dan Elvin Ranes W di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Abdi Darmawan.

Kemudian Amalia Purwaningsih, Sheila Octaviani, Fellya Hastian, Puji Rahayu, dan Rizky Dwi M di bawah bimbingan DPL Anggalia Wibasuri SKom MM.

Abdi Darmawan mengatakan PKPM tak hanya memberikan kesempatan bagi mahasiswa selama 1 bulan untuk belajar berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat, tetapi juga ikut mengembangkan potensi desa.

Menurutnya, mahasiswa dapat berbagi ilmunya dari perkuliahan kepada masyarakat untuk mengembangkan desa di bidang teknologi informasi dan ekonomi bisnis, sehingga meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan ekonomi masyarakat.

"Harapannya, kehadiran mahasiswa PKPM ini bisa berdampak positif bagi kemajuan desa. Masyarakat bisa mengembangkan usaha penganan ringan kerupuk lele dan abon lele sebagai oleh-oleh khas Pekon Way Manak. Mereka juga diajarkan mengenal e-Commerce, sehingga pangsa pasarnya tak hanya di daerah sekitar tetapi lebih luas," katanya lagi.

Namun belum ada usaha desa setempat yang mengolah ikan lele menjadi camilan seperti kerupuk dan abon.

I Nyoman Widyasa, salah satu mahasiswa PKPM Darmajaya itu mengatakan, masyarakat Pekon Way Manak banyak yang membudidayakan ikan lele.

"Kerupuk dan abon lele yang kami produksi memiliki rasa enak, gurih, dan manis khas ikan lele. Produk ini kami kemas rapi dilengkapi dengan label yang menarik. Camilan ini tak hanya dapat memperpanjang masa simpan ikan lele, tetapi juga meningkatkan nilai jual, dan lebih disukai anak-anak," ujarnya pula.

Menurutnya, ikan lele menjadi salah satu jenis ikan air tawar yang sering dijumpai di pasaran. Selain mudah dibudidayakan dan memiliki harga yang relatif murah, ikan berkumis ini ternyata memiliki segudang kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Ikan lele kaya akan kandungan protein, vitamin B12, fosfor, asam lemak omega 3 dan omega 6 untuk menjaga kesehatan jantung dan otak, terutama bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Namun, menurutnya, ada sebagian masyarakat yang kurang suka mengonsumsi ikan lele sebagai lauk makan. Hal itulah yang kemudian menginspirasi 10 mahasiswa PKPM IBI Darmajaya tersebut untuk menyulap ikan lele menjadi camilan sehat nan lezat.

Ide tersebut lantas diwujudkan para mahasiswa PKPM IBI Darmajaya Pekon Way Manak, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus.

Menurut Nyoman Widyasa, mahasiswa Sistem Komputer IBI Darmajaya, mereka telah memberikan pelatihan kepada ibu-ibu PKK dan masyarakat setempat tentang cara pembuatan kerupuk dan abon lele, serta motivasi berwirausaha, pemasaran produk, dan manajemen keuangan.

Tak hanya itu, lanjutnya, mereka juga mengajak masyarkat untuk membuat kerajinan tangan dari gelas bekas minuman kemasan menjadi tas yang indah.

Tahun ini mahasiswa IBI Darmajaya melaksanakan PKPM di 30 desa dari 5 kecamatan di Kabupaten Pringsewu, yakni Gadingrejo, Sukoharjo, Ambarawa, Pagelaran, dan Banyumas.

Selain itu, PKPM juga dilaksanakan di Kabupaten Tanggamus yang tersebar di 30 pekon pada 5 kecamatan, yakni Gisting, Pugung, Kota Agung Timur, Kota Agung Barat, dan Wonosobo. Program ini dilaksanakan sejak 4 Agustus lalu dan berakhir pada 5 September 2016  (Ant)