Warga Bandarlampung Minta Angkot Tidak Mogok Lagi

id angkot mogok, pns dan pelajar terlantar, trayek berubah, korban angkot mogok

Warga Bandarlampung Minta Angkot Tidak Mogok Lagi

Para pelajar yang menjadi korban, akibat aksi mogok para awak angkutan kota di Bandarlampung (FOTO: ANTARA LAMPUNG/Budisantoso Budiman)

...Waduh bagaimana ini, angkot nggak ada, bus Transbandarlampung juga kosong, ujar Ahmad, salah satu pelajar di Bandarlampung...
Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Sejumlah warga Kota Bandarlampung Provinsi Lampung meminta agar sopir armada angkutan kota tidak melakukan aksi mogok lagi dan diharapkan pihak berwenang segera mencari solusi tuntutan awak angkot yang memicu mereka melakukan aksi mogok itu.

Beberapa warga di Bandarlampung, Senin, mengaku kerepotan atas aksi mogok awak angkutan kota (angkot) berbagai jurusan di kota ini yang berlangsung selama seharian.

Mereka mencemaskan aksi mogok sopir angkot itu masih akan berlanjut pada Selasa, menyusul pertemuan dengan pihak Dinas Perhubungan maupun Wali Kota Bandarlampung Herman HN dinilai tidak menemukan titik temu atas tuntutan disampaikan awak angkot tersebut.

Warga Bandarlampung berbagai kalangan mencemaskan aksi mogok susulan itu, mengingat selama ini masih mengandalkan transportasi umum menggunakan angkot maupun Bus Transbandarlampung.

Akibat aksi mogok awak angkot di Bandarlampung tidak beroperasi selama seharian (29/2), para pelajar, mahasiswa, dan pegawai negeri sipil serta warga umumnya pengguna angkutan kota di Bandarlampung menjadi telantar.

Ratusan armada angkutan kota itu mogok, karena memprotes jalur baru hasil rekayasa lalu-lintas untuk mengurai kemacetan di ibu kota Provinsi Lampung ini yang dituding justru menjadi pemicu kemacetan lebih parah dan mempersulit serta mengurangi penghasilan mereka.

Sejumlah pelajar di kawasan Rajabasa, Kedaton, Labuhan Ratu dan Tanjungkarang pada Senin siang terpaksa berjalan kaki pulang ke rumah masing-masing yang berlokasi tak terlalu jauh dari rumah mereka.

Namun pelajar, kalangan PNS termasuk para guru, serta warga umumnya akibat tak ada angkot berbagai jurusan di Bandarlampung karena mogok itu dan tempat tinggal jauh dari sekolah maupun tempat bekerja, terpaksa menggunakan jasa ojek atau meminta dijemput oleh keluarga mereka.

Fauziah, PNS di Bandarlampung mengaku minta dijemput suaminya sepulang bekerja karena tak ada angkutan umum yang biasanya digunakan sehari-hari.

"Angkot masih mogok seharian ini, dan Bus Transbandarlampung sampai siang ini juga tidak beroperasi," katanya.

Keluhan serupa diungkapkan para pelajar dan mahasiswa serta para PNS maupun warga Bandarlampung yang hari ini telantar karena angkot mogok serta Bus Transbandarlampung tidak beroperasi seperti biasanya.

Padahal biasanya bila angkot mogok, Bus Transbandarlampung masih beroperasi.

Bus Transbandarlampung itu diketahui hingga Senin menjelang petang nampak masih mangkal di dalam Terminal Induk Rajabasa tidak beroperasi mengangkut penumpang seharian ini.

"Waduh bagaimana ini, angkot nggak ada, bus Transbandarlampung juga kosong," ujar Ahmad, salah satu pelajar di Bandarlampung itu.

Menurutnya, banyak teman-temannya minta dijemput saat pulang sekolah, dan sebagian lagi memilih pulang berjalan kaki atau menumpang temannya yang membawa kendaraan.

Sejumlah PNS termasuk para guru juga mencari tumpangan dari rekan-rekan mereka yang membawa mobil sendiri, namun ada pula yang menggunakan jasa ojek untuk bisa pulang ke rumah masing-masing.

Mereka berharap aksi mogok awak angkot berbagai jurusan di Bandarlampung itu segera diakhiri, karena bila diteruskan akan menghambat aktivitas sehari-hari kalangan pelajar, PNS dan warga umumnya yang setiap hari mengandalkan angkutan umum untuk bepergian ke sekolah, bekerja atau keperluan lainnya.



Desak Pengembalian Jalur

Ratusan sopir angkot di Bandarlampung mogok untuk menuntut jalur sesuai trayek angkot sebelumnya dapat dikembalikan seperti semula.

"Kami meminta trayek angkot dikembalikan seperti semula, yakni di Tugu Juang depan Gedung Juang dibuka kembali seperti biasa, karena kendaraan harus memutar arah terlalu jauh," kata Aap, sopir angkot Jurusan Pahoman-Tanjungkarang.

Selain itu, lanjutnya, rute baru tersebut tidak menguntungkan bagi sopir serta malah menimbulkan kemacetan yang lebih parah.

Ia mengatakan bahwa selama ini dengan rute lama saja masih sangat minim penghasilan mengingat jumlah penumpang sedikit, apalagi dengan adanya jalur baru.

Anto sopir jurusan Telukbetung-Tanjungkarang mengharapkan hal yang sama agar jalur lama dibuka kembali.

"Kami minta rute lama dikembalikan mengingat penutupan jalur menuju Jalan Kotaraja, Bandarlampung sangat merugikan sopir angkot," ujarnya.

Penutupan jalur itu juga mengakibatkan kemacetan terutama pada jam sibuk, yakni pagi dan sore hari.

Karena alasan itulah, dirinya bersama sopir angkot berbagai jurusan di Bandarlampung sepakat melakukan aksi mogok beroperasi untuk menolak keputusan tersebut.

Namun menanggapi aksi itu, Wali Kota Bandarlampung Herman HN menegaskan meski para sopir angkutan kota mogok dan berdemo, trayek baru yang diprotes tidak akan berubah karena bertujuan untuk kelancaran arus lalu-lintas di ibu kota Provinsi Lampung ini.

"Tidak akan ada yang berubah jalur tetap seperti semula, angkot jangan demo karena berdampak pada masyarakat khususnya para siswa," kata Wali Kota Herman HN.

Herman HN menegaskan bahwa jalur alternatif yang sudah dibuat tersebut bertujuan untuk mengurai kemacetan.

"Beberapa angkot yang mengajukan trayek baru akan kami setujui, seperti Jurusan Kemiling-Tanjungkarang yang meminta Pasir Gintung menjadi terminal baru silakan saja, asal tidak mengganggu arus lalu-lintas dan bisa meminimalkan kemacetan," kata dia lagi.

Ia mengungkapkan, tujuan kebijakan tersebut tidak lain sebagai upaya mengurai kemacetan, sehingga seharusnya kepentingan untuk masyarakat itu didukung.

Namun sikap tegas Wali Kota Bandarlampung atas perubahan jalur baru angkot itu, justru sangat disayangkan oleh sejumlah sopir angkot karena tidak mencapai solusi.

"Pertemuan ini tidak menghasilkan solusi yang baik, padahal tujuan kami baik," kata Robin, sopir angkot Jurusan Telukbetung-Tanjungkarang.

Dia mengharapkan, ada kebijakan lain dari Wali Kota itu, sehingga pihaknya dapat masuk ke Ramayana-Pasar Bawah, karena di sana lah sopir angkot banyak mendapatkan penumpang.

Hal senada disampaikan perwakilan sopir angkot Yusriwan bahwa hasil pertemuan dengan Wali Kota Herman HN itu tidak mendapatkan hasil. (Ant)