Pemprov-PKK Lampung peringati hari menanam pohon

id menanam pohon, yustin, hari menanam pohon indonesia 2015

Pemprov-PKK Lampung peringati hari menanam pohon

Ketua Penggerak Tim PKK Aprilani Yustin Ficardo mengawali penanaman pohon. (foto/ist.emir)

Bandarlampung,  (Antara Lampung) - Pemerintah Provinsi Lampung bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional Tahun 2015, melakukan gerakan menanam pohon di Hortipark Desa Sabahbalau, Kecamatan Tanjungbintang, Lampung Selatan, Rabu.
   
Asisten III Bidang Kesra Setprov Lampung Elya Muchtar mengatakan dengan adanya gerakan menanam pohon yang dicanangkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dapat mengajak seluruh masyarakat Lampung untuk terus melakukan penghijuan di daerah masing masing seperti sekolah, kantor, pinggir jalan, halaman rumah dan masih banyak lainnya untuk dapat mengurangi polusi yang semakin tinggi setiap harinya.
   
Elya mengharapkan, ke depan bukan hanya di Provinsi Lampung saja, tetapi semua kabupaten kota dapat mengikuti kegiatan tersebut serta mencegah pembekaran hutan sejak dini karena dapat merusak ekosistem yang ada.
    
Ketua TIM penggerak PKK Provinsi Lampung Aprilani Yustin Ficardo mengatakan, sebagai kaum wanita dapat memberikan contoh kepada wanita lainnya untuk dapat melestarikan pohon di daerah lainnya.
   
 “Kita sebagai kaum hawa dapat mengajak seluruh perempuan di Provinsi Lampung untuk dapat menanam pohon sejak dini, karena untuk mengurangi polusi undara yang semakin hari semakin besar ancamannya kepada manusia,” ujar dia.
    
Istri Gubernur Lampung ini mengharapkan ke depan semua ketua tim penggerak pkk yang ada di kabupaten/kota untuk mencanangkan sejak dini melakukan penanaman pohon yang dicanangkan oleh para wanita – wanita yang ada di kabupaten/kota masing – masing.
    
Acara Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Pohon Indonesia tahun 2015 mengakat tema "ayo kerja", tanam dan pelihara pohon untuk hidup lebih baik dan hari cinta puspa serta satwa nasional.
    
Pemilihan tema ini dimaksudkan untuk mendorong seluruh komponen masyarakat ikut serta dalam membangun ekosistem hutan, menjaga kelestarian keanekaragaman hayati dan meningkatkan kualitas lingkungan yang lebih baik untuk kehidupan masa kini dan masa yang akan datang.
   
Menteri LKH dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten III Bidang Kesra Setprov Lampung Elya Muchtar mengatakan, hutan sangat penting sebagai pilar penyangga kehidupan manusia, pilar pengawetan dan pilar pemanfaatan untuk generasi sekarang dan yang akan datang.
   
Dengan dengan adanya kegiatan menanam pohon Indonesia  dapat meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia melalui peningkatan kesejahteraan rakyat marjinal, mendorong peningkatan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, dan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
    
“Sebagai masyarakat Indonesia wajib menjaga kelestarian hutan dan melakukan penghijuan di daerah sekitar seperti rumah, sekitar tempat ibadah, jalan raya, area perkantoran dan masih banyak lainnya. Karena ini semua untuk menjaga polusi yang  semakin tinggi,” kata Menteri.
   
Menurutnya saat ini Indonesia memiliki hutan terluas ke tiga di dunia dengan luas mencapai 120,78 juta hektare yang terdiri atas hutan konservasi 21,90 juta hektare, hutan produksi 69, 24 juta hektare, dan hutan lindung 29, 64 juta hektare.
  
“Untuk memperbaiki tata kelola hutan, luasan hutan dibagi ke dalam organisasi pengelolaan hutan di tingkat tapak yang disebut KPH sebanyak 600 unit KPH,” jelasnya
    
Kementrian lingkungan hidup dan kehutanan mengalami peningkatan indek kualitas lingkungan hidup menjadi 63,42 persen penetapan kawawasan hutan sebesar 58,8 persen penurunan laju deforestasi menjadi 0,61 juta hektare per tahun, penurunan rata – rata jumlah titik kebakaran menjadi 22.500 titik, penurunan lahan kritis menjadi 24,3 juta hektare peningkatan produksi kayu dari hutan alam sebesar 5 juta meter kubik, hutan tanaman sebesar 26,67 juta meter kubik dan hutan rakyat 3,98 juta meter kubik.
   
Ke depan mengharapkan strategi percepatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) juga dilakukan melalui upaya – upaya yang melibatkan seluruh komponen masyarakat yang terdiri atas instansi pemerintahan, perguruan tinggi, pelaku usaha, sekolah dan seluruh masyarakat untuk melakukan penanaman dan pemeliharaan pohon sebanyak lima pohon per orang, dan melakukan penanganan lahan gambut pascakebakaran untuk melakukan kembali penanaman.