Panglima TNI Soal Pesta Pelantikan Presiden

id TNI, Polri, Polisi, Panglima TNI Soal Pesta Pelantikan Presiden, Jend, Jenderal TNI, Moeldoko, KSAD, Jendral, ABRI, Jokowi, Polri, Terntara, Mudoko,

Panglima TNI Soal Pesta Pelantikan Presiden

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko. (ANTARA FOTO/Dok/Jessica Helena Wuysang).

Saya imbau masyarakat yang ingin lakukan kegiatan syukuran pesta agar tak berlebihan karena bisa ganggu pelantikan. Seadanya saja, agar semua berjalan aman dan nyaman."
Jakarta (ANTARA ampung) - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengimbau seluruh elemen masyarakat agar menggelar pesta dan syukuran atas pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla, 20 Oktober 2014, secara sederhana.

"Saya imbau masyarakat yang ingin lakukan kegiatan syukuran pesta agar tak berlebihan karena bisa ganggu pelantikan. Seadanya saja, agar semua berjalan aman dan nyaman," katanya usai memimpin Apel Siaga Pengamanan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI di Parkir Timur Senayan Jakarta, Kamis.

Ia juga meminta masyarakat selalu menjaga ketertiban menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2014.

Menurut dia, pengendalian pengamanan tertinggi berada di tangan Panglima TNI. Tugas TNI dalam hal itu, mengamankan kedaulatan RI karena Presiden dan Wakil Presiden merupakan lambang negara.

"Jika ada pihak-pihak yang ingin menggagalkan pelantikan, sama saja akan berhadapan dengan TNI dan kepolisian," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengingatkan masyarakat agar saat pelantikan, tetap melakukan kegiatan seperti hari biasa.

Kepolisian bersama dengan TNI akan selalu menjaga ketertiban karena semua itu merupakan pertaruhan kedaulatan bangsa.  

Ia mengatakan kekuatan pasukan TNI dan Polri lebih dari 20 ribu pasukan. Semua akan disebar di empat "ring" pengamanan, antara lain ruang sidang yang dijaga paspampres hingga polisi berpakaian preman, hingga titik terluar.

Di tempat yang sama, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Sutarman juga meminta kepada masyarakat yang ikut pesta pelantikan Jokowi di Monas pada 20 Oktober 2014, tidak melakukan arak-arakan atau berkeliling menggunakan kendaraan bermotor.  

"Saya imbau tak ada arak-arakan," katanya.

Menurut dia, menjelang dan pascapengucapan sumpah janji presiden, sekitar bundaran HI hingga Istana Negara akan dipagar betis oleh kepolisian dan TNI.

Ia menjelaskan semua itu dilakukan petugas agar pelantikan berjalan tertib, aman, dan lancar.  

Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, tidak kurang dari 24 ribu pasukan gabungan TNI Polri diturunkan untuk mengamankan sejumlah objek vital, termasuk mendekati "ring" 1 hingga 4 lokasi pelantikan.