Presiden Bashar Kunjungi Kota Kristen Maalula

id Presiden Bashar Kunjungi Kota Kristen Maalula

Presiden Bashar Kunjungi Kota Kristen Maalula

Biara Mar Thecla di kota Maloula. (FOTO :en.wikipedia.org)

Pada hari kebangkitan kembali Kristus, dan dari tengah kota Maalua, Presiden Bashar mengharapkan seluruh warga Suriah bergembira menyambut Paskah dan bagi terwujudnya kembali perdamaian dan keamanan di seluruh Suriah
Damaskus (Antara/AFP)- Presiden Suriah Bashar al-Assad, Ahad Paskah, mengnjungi kota tua Kristen, Maalula, yang pasukannya rebut kembali dari gerilyawan baru-baru ini, kata televisi pemerintah.
         
"Pada hari kebangkitan kembali Kristus, dan dari tengah kota   Maalua, Presiden Bashar mengharapkan seluruh warga Suriah bergembira  menyambut Paskah dan bagi terwujudnya kembali perdamaian dan keamanan di seluruh Suriah," kata siaran televisi dalam satu berita singkat tanpa menunjukkan gambar-gambar tentang kunjungan itu.
         
Telivisi itu menambahkan bahwa Bashar memeriksa biara Mar Sarkis  (Saint Sergius dan Bacchus), yang hancur dalam petempuran belum lama ini. Kehancuran itu, kata televisi itu, disebabkan oleh "para pelaku teror", istilah yang digunakan pemerintah bagi gerilyawan.
         
Biara itu, yang dibangun pada Abad kelima, adalah salah satu dari bangunan tertua di Timur Tengah. Biara itu dipersembahkan untuk dua serdadu Kristen Roma yang dibunuh oleh kaisar Galrius karena kepercayaan mereka.
         
Halaman Facebook kepresidenan Suriah yang menayangkan satu foto Bashar berdiri dekat seorang pendeta Kristen.
         
Tentara Suriah, yang didukung milisi Hizbullah Lebanon, merebut Maalula, Senin lalu.
         
Maalula, yang terletak di utara Damaskus, adalah salah satu dari permukiman Kristen tertua, dan penduduknya masih berbicara Bahasa Armaik, Bahasa Kristus.
         
Gerilyawan dan sekutu Mujahidin mereka Front An-Nusra menguasai Maalula awal Desember. Mereka menculik 13 biarawati dan menukarkan mereka dengan para tahanan wanita yang ditahan pemerintah di penjara-penjara Maret lalu.
         
Bashar jarang tampil di muka publik sejak perlawanan meletus menentang pemerintahnya Maret 2011.
         
Masyarakat Kristen Suriah berusaha bersikap netral sepanjang perang saudara tiga tahun itu.

Penerjemah/Redaktur : R. Nurdin/Chaidar/Hisar Sitanggang