Gebyar Karnaval Meriahkan HUT Kemerdekaan di Mesuji Timur

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Para pelajar bersama warga di Desa Ekamulya Kecamatan Mesuji Timur Kabupaten Mesuji di Lampung menggelar Gebyar Karnaval 2016 untuk memperingati HUT Ke-71 Kemerdekaan RI, Kamis.

Menurut Ketua Panitia Gebyar Karnaval itu, Yusuf Maulana, salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI di desa ini sekaligus untuk mempererat persatuan dan kesatuan secara utuh dari tingkatan usia dini hingga pelajar SMA.

Tema kegiatan itu adalah Gebyar Karnaval Memperingati HUT Ke-71 RI Mari Kita Tingkatkan Rasa Patriotisme dan nasionalisme.

Dia menjelaskan, Gebyar Karnaval itu adalah salah satu kegiatan koordinasi antarsekolah di Desa Ekamulya, dengan peserta dari TK, SD Negeri 01 dan 02 Ekamulya, SMPN 1 Mesuji Timur, SMA Negeri 1 Mesuji Timur dan seluruh aparat desa dan masyarakat Desa Ekamulya.

Peserta karnaval ini dengan konsep pakaian adat (Jawa, Mesuji, Lampung), pahlawan, profesi (guru, dokter, bidan, polisi, hansip, petani dan lain-lain), selain seragam sekolah. Rute perjalanan peserta karnaval sekitar 3 kilometer (km).

Menurut Catur Wakil Kepala SMAN 1 Mesuji Timur Agus Ari Yanto kegiatan ini adalah salah satu rangkaian kegiatan sekolah untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI.

"Karnaval ini juga sebagai salah satu bentuk ekosistem pendidikan di SMA Negeri 1 Mesuji Timur, sehingga para siswa bisa berpartisipasi di dalamnya," ujar Agus.

         Sejuta Merah Putih
Pada sejumlah daerah dan komunitas di Provinsi Lampung, berbagai aktivitas unik ditunjukkan masyarakat untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI 2016 ini, di antaranya Gerakan Sejuta Bendera Merah Putih yang memecahkan Rekor MURI digelar Pemkab Lampung Tengah yang digelar di Lapangan Merdeka Gunung Sugih.

Menurut Bupati Lampung Tengah Mustafa, untuk menumbuhkan kembali nasionalisme di Hari Kemerdekaan RI, sekitar 500 ribu warga berpartisipasi membawa dan mengibarkan bendera merah putih dalam puncak peringatan HUT Ke-71 Kemerdekaan RI.

Gerakan pengibaran sejuta bendera merah putih tersebut dicatat oleh Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai gerakan pengibaran bendera terbanyak di Indonesia.

Gerakan ini melibatkan sebanyak 500 ribu warga dari 28 kecamatan di Lampung Tengah yang ikut berpartisipasi. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, seperti PNS, guru, pamong, pelajar dan mahasiswa.

Semua elemen warga itu berkumpul di lapangan terbesar di Lampung Tengah dengan setiap orang membawa 2 bendera merah putih.

Menurut Bupati, gerakan satu juta bendera merah putih ini merupakan upaya untuk mengingat kembali nilai-nilai patriotisme, dan merupakan salah satu upaya untuk menjaga keutuhan dan kekompakan warga Lampung Tengah yang terdiri atas berbagai macam suku.