Penangkaran Badak Sumatera di TNWK perlu dikembangkan

Lampung Timur (ANTARA Lampung) - Keberadaan Suaka Rhino Sumatera (SRS) di kawasan hutan Taman Nasional Way Kambas Kabupaten Lampung Timur yang berhasil membiakkan spesies badak sumatera bercula dua, perlu dipertahankan untuk penyelamatan satwa langka itu.

Menurut Widodo S Ramono, Direktur Eksekutif Yayasan Badak Indonesia (Yabi) yang mengelola dan menjadi Penanggungjawab SRS Taman Nasional Way Kambas (TNWK), di Lampung Timur, Kamis, dengan adanya kawasan penangkaran badak sumatera bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis) di TNWK itu menjadi tempat yang penting untuk mempelajari badak sumatera sehingga dapat menyelamatkannya dari kepunahan.

Widodo menyatakan, SRS adalah area konservasi dan pembiakan badak sumatera yang berlokasi di hutan TNWK dan berbagai hasil penelitian maupun informasi tentang badak sumatera dapat diperoleh di tempat ini, antara lain perilaku harian badak seperti daya jelajah dan makanan, perilaku perkawinan, dan monitoring kesehatannya.

"Saat ini sudah ada tujuh ekor badak sumatera yang hidup di SRS TNWK dengan luasan area hingga 100 hektare, sehingga masih perlu dikembangkan lagi untuk menampung dan mengkonservasi lebih banyak badak lagi," katanya.

Dia menyatakan, setiap badak di SRS TNWK memiliki area jelajah seluas 20 hektare.

Menurutnya, pengelola SRS TNWK itu akan mengajukan penambahan areal SRS untuk menampung lebih banyak badak sumatera.

SRS TNWK digagas pada 1998 bertujuan untuk menjaga populasi dan kelestarian badak sumatera yang semakin menurun populasinya sehingga terancam punah. Diperkirakan populasi badak sumatera saat ini hanya tinggal 60 hingga 80 ekor saja.

Karena itu, keberadaan SRS TNWK menjadi penting untuk menjaga dan menularkan semangat konservasi serta pelestarian badak sumatera kepada masyarakat luas, kata Widodo. (Ant)