Azerbaijan ancam bom militer Armenia

Baku (Antara/Xinhua-OANA) - Angkatan Bersenjata Azerbaijan yang ditempatkan di jalur kontak diperintahkan untuk melepaskan tembakan pembalasan ke semua posisi militer Armenia di garis depan, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Azerbaijan kepada media setempat di Baku, Jumat (29/4).
        
"Angkatan Bersenjata Azerbaijan telah dinstruksikan agar tidak membom permukiman yang berada di wilayah yang diduduki," kata juru bicara itu, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu. Ia menambahkan militer Azerbaijan hanya membom posisi militer Armenia.
        
Ia menuduh bahwa mulai 26 April, Armenia telah melanggar gencatan senjata dan membom permukiman Azerbaijan dengan menggunakan mortir, howitser dan peluncur roket banyak-peluncur BM-21.
        
Dua warga Azerbaijan tewas dan tujuh lagi luka parah dalam satu serangan oleh Angkatan Bersenjata Armenia di beberapa desa di Wilayah Terter dan Aghdam di dekat jalur kontak pada Kamis malam.
        
Serangan Armenia itu juga telah merusak 84 rumah, termasuk sekolah, rumah warga sipil, kantor cabang pemilihan, dan peternak di wilayah tersebut. Sebagian dari bangunan itu telah hancur total. Wilayah Aghdam di Azerbaijan terbuka buat wartawan pada Jumat.
        
Pertempuran sengit meletus pada 2 April antara pasukan Azerbaijan dan Armenia sehubungan dengan wilayah separatis Nagorno-Karabakh.
        
Bentrokan tersebut berlangsung selama beberapa hari dan menewaskan lebih dari 70 prajurit di kedua pihak, sebelum gencatan senjata disepakati di Moskow pada 5 April.
        
Armenia dan Azerbaijan telah terlibat percekcokan sengit mengenai wilayah pegununan Nagorno-Karabakh, yang dikuasai oleh pasukan yang didukung Armenia dari Azerbaijan pada 1991. Pembicaraan perdamaian telah diselenggarakan sejak 1994, ketika gencatan senjata dicapai.
        
Baku-tembak telah sering dilaporkan belakangan ini antara kedua negara itu di sepanjang perbatasan bersama mereka dan di seluruh garis depan, yang mudah bergolak di Karabakh.