Guru Disidang karena Cubit Muridnya

id Guru Disidang karena Cubit Muridnya?

Guru Disidang karena Cubit Muridnya

Ribuan guru padati PN Blambanganumpu Waykanan, Selasa (9/4), sebagai bentuk dukungan untuk Sari Asih Sosiawati, guru SD Tiuhbalak yang disidang akibat mencubit seorang muridnya. (Foto: ANTARA LAMPUNG/Gatot Arifianto)

Waykanan, Lampung (ANTARA LAMPUNG) - Ratusan guru di Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung mendatangi Pengadilan Negeri setempat untuk memberi dukungan moril terhadap Asih, guru SD Tiuhbalak, Baradatu yang menjalani sidang perdana akibat mencubit seorang muridnya.

"Solidaritas guru dari Kecamatan Baradatu sedang dalam perjalanan menuju PN," ujar Aan Frimadona Roza, seorang guru dari Baradatu, Waykanan, melalu sambungan telepon, Selasa (9/4).

Aksi para guru itu, demikian Aan, akan dipimpin Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Waykanan, Bintang Aria.

Saat ini sejumlah guru dari beberapa wilayah telah berada di sekitar Pengadilan Negeri (PN) Waykanan. Anggota polisi dari Polres Waykanan berseragam dan tidak berseragam telah terlihat juga sudah ada di lokasi.

"Kami ngeluruk ke PN untuk memberi dukungan pada ibu Asih yang hari menjalani sidang perdana karena mencubit seorang muridnya," kata dia lagi.

Sejumlah guru menginformasikan kasus itu sebenarnya kasus lama dan tidak menduga akan membuat Asih diseret ke pengadilan. Menurut mereka, anak yang dicubit Asih itu sudah beberapa kali pindah sekolah.

Anggota DPRD Kabupaten Waykanan Elyas Yusman dalam grup facebook Guru Kritis Waykanan menyayangkan persoalan yang sebenarnya bisa diselesaikan melalui musyawarah.

Irni Diyanti, warga Kampung Lembasung, Kecamatan Blambangan Umpu mengaku geregetan dengan kasus itu dan menilai pasti ada alasan guru tersebut melakukan itu.

"Kalau mau jujur, orang tua melakukan kekerasan terhadap anak lebih sadis dirumah, dipukul, diomeli, dimaki, dan kekerasan psikis lainnya yang mengakibatkan trauma mental si anak," katanya.

Perilaku anak sekolah sekarang jika dilihat, kata Irni, ada yang brutal dan tidak kenal takut pada guru-gurunya, sudah banyak kejadian murid mengancam guru pakai pisau, melecehkan profesi guru dan sebagainya.

"Mencubit atau memarahi murid untuk alasan mendidik dalam batasan yang wajar itu dibutuhkan sebagai bentuk tanggung jawab guru terhadap perilaku murid yang menyimpang. Saya bukan guru tapi memahami sulitnya profesi seorang guru," kata Irni.

Ia menambahkan, perlu ditanya orang tua anak itu dan ada apa dengan anaknya sehubungan di sekolah secara logika cuma beberapa jam dan kebanyakan waktunya di rumah bersama orang tua.