Pemkot Bandarlampung sosialisasikan gerakan stop boros pangan

id Lampung,Bandarlampung,Stop Boros pangan,Pemkot Bandarlampung

Pemkot Bandarlampung sosialisasikan gerakan stop boros pangan

Masyarakat Bandarlampung sedang mengantre guba mendapatkan salah satu bahan pangan yang dijual murah pada kegiatan stop boros pangan di Taman UMKM Bung Karno Bandarlampung. Sabtu, (7/10/2023). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Nanti setelah ini, pemkot juga akan mengadakan pasar murah di setiap kecamatan, kata dia
Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandarlampung melakukan sosialisasikan gerakan stop boros pangan kepada masyarakat di Taman Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Bung Karno guna menekan inflasi terhadap kebutuhan pangan pokok.

"Dalam keadaan seperti sekarang kami harap masyarakat tidak boros pangan dan makanlah secukupnya," kata Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana di Bandarlampung, Sabtu.

Dia mengatakan dengan membeli ataupun memakan makanan secukupnya, minimal masyarakat dapat menghemat keuangannya serta tidak ada bahan pangan yang terbuang sia-sia.

"Ini bukan karena kita pelit, kalau mau makan secukupnya, bila kurang ya nambah. Saya harap kampanye ini bisa menyebar ke seluruh daerah di kota ini," kata dia.

Dalam kegiatan kampanye stop boros pangan tersebut juga Pemkot Bandarlampung bersama pihak-pihak terkait menyediakan pasar murah dengan 14 kebutuhan pokok yang dijual di bawah harga rata-rata.

"Nanti setelah ini, pemkot juga akan mengadakan pasar murah di setiap kecamatan," kata dia.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandarlampung M Yusuf mengatakan bahwa gerakan stop boros pangan ini merupakan yang pertama dilakukan oleh pemkot.

"Gelaran stop boros pangan ini dalam rangka menekan inflasi terhadap kebutuhan pangan pokok terutama beras. Ini yang pertama nanti ada yang kedua tapi kami tunggu petunjuk pusat dulu," kata dia.

Menurutnya, dalam kondisi seperti ini, masyarakat tidak boleh mensia-siakan makanan, sebab bila satu butir beras dibuang oleh satu orang tentu itu sudah berapa ton beras yang terbuang se-Indonesia.

"Kebiasaan masyarakat kita ini kan kalau ngambil makan itu porsinya berlebih, dan itu tidak habis, sehingga kami mendorong agar makan tidak berlebih sehingga tidak ada yang terbuang," kata dia.