Dinkes Pesisir Barat Lampung tangani 68 kasus DBD

id DBD ,Pesisir Barat ,Dinkes tangani kasus DBD

Dinkes Pesisir Barat Lampung tangani 68 kasus DBD

Suasana kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. ANTARA/Riadi Gunawan

Pesisir Barat (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung mencatat dan menangani sebanyak 68 kasus demam berdarah dengue (DBD) selama Januari hingga 4 Agustus 2023 di wilayah ini.

"Untuk DBD tahun 2023 kumulatif kasus positif DBD ada 68 kasus sampai dengan hari ini," kata Lisma Yunita, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, pada Dinkes Kabupaten Pesisir Barat, di Krui, Jumat.

Lisma mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan penanganan dan pengobatan terhadap pasien yang terpapar penyakit DBD.

"Kasus positif yang masih dalam perawatan ada 6 orang dan semua itu sudah dalam masa pemulihan," kata dia.

Ia menyebutkan, dari puluhan kasus DBD di Pesisir Barat terlihat peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada bulan Juli 2023.

"68 kasus tersebut yaitu Januari 6 kasus Februari itu nihil atau tidak ada, Maret 8 kasus, April 4 kasus, Mei 5 kasus, Juni 8 kasus, dan Juli 29 kasus, serta untuk bulan Agustus sampai dengan tanggal 4 ini terlapor 8 kasus," katanya pula.

Dia menyebutkan pula, dari puluhan kasus DBD tersebut, terlihat peningkatan yang cukup signifikan terjadi di Kecamatan Pesisir Tengah, dan sudah dilakukan fogging focus.

"Untuk kasus terbanyak yang terlapor saat ini ada di Pesisir Tengah dan sudah kami lakukan fogging focus pada titik yang terdapat kasus positifnya saja dengan radius 100 meter depan belakang kiri kanan dari rumah yang terdapat jentik nyamuknya," ujarnya.

Ia juga menjelaskan, jarak terbang nyamuk dengue adalah 100 m dan waktu foggingnya pun disesuaikan dengan waktu nyamuk dengue aktif yakni aktivitas nyamuk tertinggi pada pukul 06.00-09.00 WIB kemudian 15.00-17.00 WIB, jadi pihaknya melakukan fogging berdasarkan jam operasional nyamuk dengue.

Dia mengatakan bahwa dengan cuaca yang saat ini masih sering tidak menentu dapat mempengaruhi perkembangbiakan nyamuk secara cepat.

Untuk DBD, kata dia, upaya yang sudah dilakukan adalah PSN 3M plus, yaitu pemberantasan sarang nyamuk serta G1R1J yaitu gerakan 1 rumah 1 pemantau jentik.

Jadi selain penanggung jawab program baik lintas program mau pun lintas sektor pihaknya juga bekerjasama bersama-sama dalam penanggulangan serta pemberantasan sarang nyamuk terutama nyamuk dengue.

"Kemudian bila ada laporan yang masuk dari penanggung jawab program yang ada di setiap puskesmas tim akan melaporkan kasus tersebut ke dalam grup yang tergabung dalam P2PM Dinas Kesehatan," ujar dia pula.