Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung mengatakan akan fokus melakukan edukasi kepada remaja guna mencegah kelahiran muda pada remaja guna meminimalkan risiko stunting pada anak.
"Kami akan mengerahkan penyuluh-penyuluh KB untuk menyosialisasikan tentang risiko melahirkan muda, terutama kepada remaja," kata Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana, di Bandarlampung, Senin.
Ia juga mengatakan bahwa guna meningkatkan kesadaran remaja tentang risiko kelahiran muda, pemkot juga akan menggandeng perguruan tinggi di kota ini untuk mengajak mereka mencegah perkawinan dini.
"Dengan begitu, kami harap prevalensi stunting di Bandarlampung yang sekarang sudah turun menjadi 11,8 persen, tahun ini bisa lebih rendah lagi," ujarnya.
Selain itu, ia juga mengatakan akan berkolaborasi dengan BKKBN Lampung dalam melakukan edukasi seks terhadap remaja, yang selama ini masih dianggap tabu oleh masyarakat.
"Kami sudah ada satgas KB, tapi untuk pendidikan seks pada remaja nanti akan kolaborasi dengan BKKBN Lampung untuk jadi pembicarannya atau dokter kandungan dan bidan," kata dia.
Kemudian, ia juga berencana untuk membeli sebuah kendaraan atau mobil KB guna mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Jadi nanti mobil ini akan keliling ke kelurahan-kelurahan guna mengedukasi masyarakat tentang pencegahan stunting," kata dia.
Berita Terkait
Rektor Itera pastikan pelaksanaan UTBK-SNBT lancar
Selasa, 30 April 2024 15:44 Wib
Warga Bandar Lampung padati Tugu Gajah nobar semi final AFC U-23
Senin, 29 April 2024 21:57 Wib
Pemkot Metro komitmen dampingi perempuan korban pelecehan dan kekerasan
Senin, 29 April 2024 18:50 Wib
Sekda Lampung sebut visi dan misi calon kepala daerah harus mengacu RPJM
Senin, 29 April 2024 15:46 Wib
Polda Lampung lakukan pengasapan cegah penyebaran nyamuk DBD
Jumat, 26 April 2024 19:41 Wib
Pemkot Metro raih peringkat 9 nasional dalam EPPD Kemendagri
Kamis, 25 April 2024 14:51 Wib
Pemkot Bandarlampung serahkan SK ke 389 PPPK formasi 2023
Kamis, 25 April 2024 11:00 Wib
Bandarlampung sudah penuhi tiga indikator eliminasi malaria
Rabu, 24 April 2024 16:01 Wib