PLTA Poso pembangkit EBT terbesar di Indonesia Timur

id PLN, PLTA ramah lingkungan

PLTA Poso pembangkit EBT terbesar di Indonesia Timur

Situasi PLTA Poso menjadi salah satu pembangkit energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. ANTARA-HO/PLN Lampung.

Bandarlampung (ANTARA) - PLTA Poso menjadi salah satu pembangkit energi baru terbarukan (EBT) terbesar di Indonesia Timur dengan berkapasitas 515 Mega Watt (MW).

"Ini nantinya akan menjadi pembangkit peaker yang akan dioperasikan selama waktu beban puncak di sistem Sulawesi Bagian Selatan, dengan memanfaatkan aliran air Sungai Poso," ujar Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo melalui keterangan tertulis yang diterima di Bandarlampung, Bandarlampung, Sabtu.

Ia menyebutkan, hadirnya pembangkit yang memanfaatkan aliran air Sungai Poso ini bertepatan dengan momentum banyak industri smelter yang masuk ke sistem kelistrikan PLN di Sulawesi Bagian Selatan. 

"PLN berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan industri, khususnya industri pengolahan hasil tambang, dengan memberikan pilihan energi bersih yang dapat diandalkan," katanya.

Baca juga: PLN investasi Rp580 juta untuk kembangkan sentra ikan asin Pulau Pasaran
Dia mengatakan, kebutuhan industri akan listrik hijau sebagai salah satu syarat ekspor, dapat dipenuhi dengan masuknya PLTA Poso dalam sistem Sulawesi.

"PLTA Poso menjadi salah satu proyek dengan kapasitas besar, menjadi peaker dan follower di sistem kelistrikan Sulawesi. Dengan hadirnya PLTA Poso juga mampu menurunkan biaya produksi listrik sehingga menjadi bukti pengembangan EBT makin kompetitif," ucapnya.

Ia menjelaskan saat ini pembangkit ramah lingkungan ini telah terinterkoneksi dengan saluran transmisi 275 kV ke Provinsi Sulawesi Selatan. Tak hanya itu, PLTA Poso juga telah tersambung dengan saluran transmisi 150 kV dari pembangkit ke Kota Palu, Sulawesi Tengah

"Selain itu PLTA Poso, telah diresmikan pula PLTA Malea berkapasitas 90 MW yang berada di Tana Roraja, Sulawesi Selatan. Pengoperasian dua pembangkit ini telah meningkatkan bauran EBT di Pulau Sulawesi mencapai 38,8 persen," katanya lagi.

Baca juga: PLN investasi Rp580 juta kembangkan sentra ikan asin terbesar di Lampung