Antisipasi banjir-longsor susulan, Polres Trenggalek siagakan satgas bencana

id banjir-longsor susulan, polres trenggalek, satgas bencana

Antisipasi banjir-longsor susulan, Polres Trenggalek siagakan satgas bencana

Sejumlah personel kepolisian dari tim satgas bencana melakukan penanganan sisa material banjir yang menutup akses jalan umum di jalur Gandusari-Kampak, Trenggalek, Kamis (18/11/2021) (ANTARA/HO - Polres Trenggalek)

Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Dalam rangka mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir dan longsor susulan, Polres Trenggalek, Jawa Timur menyiagakan puluhan personel yang tergabung dalam tim satgas bencana.

"Personel juga disiagakan jika sewaktu-waktu di butuhkan. Hari ini kita turunkan anggota baik dari polres maupun polsek jajaran untuk membantu pembersihan dan evakuasi," kata Kapolres Trenggalek AKBP Dwiasi Wiyatputera di Trenggalek, Jumat.

Bantuan tenaga bahkan sudah dikerahkan korps bhayangkara ini sejak Rabu (17/11), saat longsor mulai terjadi sporadis. Kesiapsiagaan dilakukan baik di tingkat polres maupun jajaran polsek yang tersebar di 14 kecamatan di Trenggalek.

Dalam pelaksanaan penanggulangan di lapangan, petugas tidak bekerja "sendirian". Tim Satgas Polres Tulungagung biasanya akan berbaur dengan masyarakat serta unsur lain, termasuk dari TNI dan relawan bencana.

Hal itu seperti dilakukan pada Kamis (18/11) pagi, usai banjir dan longsor melanda belasan desa di tujuh kecamatan di Trenggalek.
Sejumlah personel kepolisian dari tim satgas bencana melakukan pembersihan material longsor yang menjebol tembok rumah warga di Dongko, Trenggalek, Kamis (18/11/2021) (ANTARA/HO - Polres Trenggalek)

Mereka atas instruksi dan komando langsung dari Kapolres Dwiasi langsung bergerak melakukan kegiatan sosial menyingkirkan sisa material banjir dan longsor yang tersebar di sejumlah desa di daerah tersebut.

Selain rumah-rumah warga terdampak banjir dan longsor, petugas bersama relawan dari instansi lain juga melakukan kerja bakti menyingkirkan material banjir/longsor di sejumlah objek vital, termasuk sampah di bawah jembatan yang ditengarai menjadi pemicu banjir.

Selain akibat hujan deras, sungai yang meluap ke permukiman warga ditengarai dipicu penumpukan sampah.

Kondisi ini misalnya terlihat dari aliran Sungai Klitih Desa Gembleb, Kecamatan Pogalan. Luapan serupa juga terjadi di Sungai Tawing Kecamatan Kampak.

"Tujuannya agar aliran sungai tidak terhambat sehingga jika terjadi hujan deras air sungai tidak sampai meluap," katanya.

Dwiasi menambahkan ada 10 kecamatan terdampak bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor, yakni Kampak, Gandusari, Trenggalek, Pogalan, Durenan, Dongko, dan Munjungan.

Sebanyak tiga bencana longsor dilaporkan terjadi di beberapa desa di Kecamatan Dongko, Munjungan, dan Panggul. Bahkan longsor di Kecamatan Munjungan sempat menutup total akses jalur Kampak-Munjungan.