Pemprov Jambi berikan bantuan benih bagi petani yang alami gagal panen

id Jambi

Pemprov Jambi berikan bantuan benih bagi petani yang alami gagal panen

Petani memanen dini padi di sawah yang terendam banjir luapan Sungai Batanghari di Sarang Burung, Jambi Luar Kota, Muarojambi, Jambi, Rabu (29/9/2021). Sejumlah petani di daerah itu terpaksa memanen dini tanaman padi miliknya guna memperkecil dampak kegagalan panen akibat banjir luapan Sungai Batanghari yang terus meninggi dalam beberapa minggu terakhir. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/foc.

Jambi (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jambi akan memberikan bantuan benih padi untuk petani di daerah yang mengalami gagal panen atau puso karena lahan persawahan yang terendam banjir.

"Lahan persawahan yang alami gagal panen merupakan bibit bantuan dari pemerintah, saat ini pemerintah tidak bisa mengganti padi petani yang gagal panen karena belum bisa dilakukan penanaman karena masih ter-dampak banjir," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jambi Ahmad Maushul di Jambi, Jum'at.

Ahmad Maushul menjelaskan dari 3.529 hektar lahan persawahan di wilayah Provinsi Jambi terdapat 113,5 hektar lahan yang alami gagal panen atau fuso karena terendam banjir. Dimana sebagian besar lahan persawahan di daerah itu merupakan lahan tadah hujan, sehingga sangat bergantung terhadap cuaca.

113,5 hektar lahan persawahan yang terendam banjir tersebut diantaranya tersebar di Kota Jambi 48,5 hektar dan di Kabupaten Batanghari 56 hektar. Selain itu juga terdapat lahan pertanian jagung sebanyak 0,25 hektar yang terendam banjir.

"Nanti setelah musim hujan kita berikan bantuan lagi, namun mekanismenya mereka tetap mengajukan lagi untuk mendapatkan bantuan," kata Maushul.

Pemerintah Provinsi Jambi akan memberikan bantuan benih padi tersebut di tahun 2022, di bulan Juni saat musim kemarau.

Lahan-lahan persawahan yang ter-dampak banjir tersebut di karena jaringan irigasi persawahan yang tidak memadai. Dimana tanggul yang ada di lahan persawahan harus di tinggikan sehingga air tidak meluap ke lahan persawahan.

"Barangkali ini bisa dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, kita akan koordinasikan," kata Ahmad Maushul.

Sementara itu untuk produksi padi di lahan-lahan yang terendam banjir tersebut masih belum terlalu tinggi, yakni berkisar dua sampai tiga ton per hektar. Meski terendam banjir sebagian padi ada yang bisa di panen dan ada yang tidak bisa di panen sama sekali.

Uploader : Angga Pramana