Pemkab Pringsewu gelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2021

id lampung, Pringsewu

Pemkab Pringsewu gelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2021

Pemkab Pringsewu gelar upacara peringatan hari kesaktian pancasila tahun 2021 (Antaralampung/Doc Pemkab Pringsewu)

Sudah tentu radikalisme atau faham sejenis lainnya sangat bertentangan dengan Pancasila yang menghormati dan menghargai kebhinnekaan, katanya

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pringsewu menggelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2021 di Lapangan Pemkab setempat, Jumat (1/10/21)

Upacara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan ini dikomandoi langsung oleh Bupati Pringsewu Sujadi selaku Inspektur Upacara. Sedangkan Komandan Upacara adalah Danramil Pagelaran Kapten Arh.Tuparno, serta Perwira Upacara Danramil Sukoharjo Kapten Inf.Rahmat Kartolo. Kemudian, pembacaan UUD 1945 oleh Sekdakab Pringsewu Heri Iswahyudi, Ikrar Kesetiaan kepada Pancasila oleh Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Pringsewu Wanawir Abdul Mu'in, serta pembacaan Do'a oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Pringsewu A.Rifa'i.

Bertemakan “Indonesia Tangguh Berlandaskan Pancasila”, upacara ini juga dihadiri Wakil Bupati Pringsewu DFauzi, Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri, Pabung Pringsewu Mayor CPM Eva Yuniar Kamal, Kajari Pringsewu Ade Indrawan, beserta para kepala instansi vertikal lainnya, jajaran pemerintah daerah, Ketua TP-PKK dan Ketua DWP Kabupaten Pringsewu, serta diikuti oleh peserta upacara yang terdiri dari perwakilan ASN, TNI, Polri, Pramuka, PGRI, FKPPI, KBPP Polri, Satpol PP, dan sejumlah ormas lainnya.

Bupati Pringsewu Sujadi dalam amanatnya mengatakan bahwa salah satu fenomena dalam era globalisasi adalah terjadinya lintas batas nilai-nilai antar bangsa, dan bahkan antar komunitas atau kelompok-kelompok masyarakat yang lebih kecil. Diantara nilai atau faham yang melintas-batas itu, kata bupati, adalah radikalisme, dimana karakter dari faham ini adalah selalu merasa yang paling benar dan mengabaikan hak-hak dasar orang lain.

“Sudah tentu radikalisme atau faham sejenis lainnya sangat bertentangan dengan Pancasila yang menghormati dan menghargai kebhinnekaan. Oleh karena itu, harus kita syukuri dan terus memperkuat Pancasila yang telah menunjukkan dan memungkinkan kita hidup berdampingan secara damai, harmonis, dan penuh toleransi dengan siapa saja yang berbeda latar belakang agama, suku, ras maupun adat-istiadat dalam bingkai NKRI,” ujar Bupati.