Tim dokter bantu proses persalinan pasien COVID-19 di RSLI Surabaya

id tim dokter,rsli,pasien melahirkan,Tim dokter bantu proses persalinan pasien COVID-19,bantu proses persalinan pasien COVI

Tim dokter bantu proses persalinan pasien COVID-19 di RSLI Surabaya

Tim dokter saat membantu persalinan bayi dari seorang pasien COVID-19 di RSLI Surabaya. (ANTARA/HO-Tim Relawan RSLI)

Kami bantu persalinannya tadi malam, dan kondisinya normal, ujarnya
Surabaya (ANTARA) - Tim dokter membantu proses persalinan seorang pasien COVID-19 asal Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, yang sedang dirawat di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya.

"Kami bantu persalinannya tadi malam, dan kondisinya normal," ujarnya saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa.

Dokter umum RSLI dr Muhammad Ainur Rohman Firmansyah menginformasikan, ibu bayi tersebut berinisial SU, yang merupakan pekerja migran Indonesia (PMI).

Perempuan berusia 37 tahun itu memang berniat pulang dari tempat kerjanya di Malaysia ke Tanah Air agar bisa melahirkan di tengah keluarga di kampung halaman.

Namun prosedur kepulangan PMI di Jawa Timur, setibanya di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, harus melalui proses karantina di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya, salah satunya menjalani tes usap "Polymerase Chain Reaction (PCR)".

Hasilnya, SU terkonfirmasi positif COVID-19, sehingga selama delapan hari terakhir dirujuk untuk menjalani isolasi di RSLI Surabaya.

Tim dokter RSLI langsung membantu persalinan hingga melahirkan bayi normal seberat 2,5 kilogram, panjang 48 sentimeter.

Bayi laki-laki yang diberi nama Asroful Anam itu telah dites usap PCR, dan saat ini tim dokter RSLI masih menunggu hasilnya.

"Ibunya ini sebenarnya sudah merasakan kencang-kencang sejak pagi tapi tidak disampaikan ke perawat. Waktu kami kunjungi pagi tidak mengeluh apa-apa. Dikiranya itu sakit perut biasa," ucap dr Ainur.

"Itu merupakan anak kedua SU. Ternyata hamil pertamanya dulu melalui operasi sesar. Jadi ibunya tidak tahu rasanya kencang-kencang mau melahirkan itu gimana. Dikiranya sakit perut biasa," kata dia menambahkan.

Meski hasil tes PCR sang bayi belum keluar, tim dokter RSLI memperbolehkan ibunya menyusui.

Dr Ainur memastikan COVID-19 hanya menular lewat droplet atau cairan yang keluar dari saluran pernafasan sehingga SU harus menyusui bayi yang merupakan anak keduanya itu dengan protokol kesehatan menggunakan masker.