Sektor penerbangan di Lampung berangsur pulih

id Corona Lampung, ekonomi Lampung, transportasi udara, bandara Radin inten

Sektor penerbangan di Lampung berangsur pulih

Ilustrasi- Suasana di Bandara Radin Intan II Lampung selama pandemi COVID-19 berlangsung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Sektor penerbangan di Lampung mulai berangsur pulih setelah sempat mengalami penurunan jumlah penumpang selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 beberapa waktu lalu.

"Untuk sektor penerbangan terutama di lingkungan Bandar Udara Radin Inten II Lampung memang berangsur pulih, namun masih fluktuatif karena pandemi COVID-19 masih berlangsung," ujar EGM Bandara Radin Inten II Lampung, M. Hendra Irawan, saat dihubungi di Bandarlampung, Sabtu.

Ia menjelaskan perbaikan kondisi penerbangan di Lampung terlihat dari adanya kenaikan frekuensi penerbangan serta jumlah penumpang.

"Di bulan September tepatnya dalam 3 hari ini pergerakan pesawat sekitar 3 kali pesawat berangkat dan 3 kali pesawat datang dalam satu hari," ucapnya.

Menurutnya, dalam tiga hari kemarin tercatat pergerakan pesawat total ada 18 pergerakan pesawat, naik dibanding bulan sebelumnya tepatnya saat pelaksanaan PPKM level 4 di Lampung Selatan.

"Karena wilayah bandar udara ini di Lampung Selatan tentu kita ikuti regulasi dan kemarin sempat ada PPKM level 4, untuk rata-rata pergerakan pesawat hanya 1 hingga 2 pergerakan sehari saat PPKM level 4 kemarin," katanya.

Dia mengatakan meski belum signifikan telah ada pula penambahan jumlah penumpang dalam tiga hari terakhir rata-rata sekitar 916 sampai 1.400 orang.

"Sehari rata-rata ada 250 orang, dalam tiga hari kemarin sekitar 916 orang hingga 1.400 orang cukup banyak dibanding sebelumnya sekitar 100 orang, namun memang pergerakan penumpang akan terlihat ramai di akhir tahun nanti," katanya.

Ia mengatakan adanya pemulihan di penerbangan tersebut terjadi akibat mulai banyak masyarakat yang paham pengunaan aplikasi Peduli Lindungi.

"Saat ini semua terintegrasi ke aplikasi Peduli Lindungi jadi ini mungkin mempermudah pengguna transportasi udara, sebab penggunaannya pun sudah hampir 90 persen dilakukan oleh penumpang," ujarnya lagi.

Irawan menjelaskan melalui penggunaan aplikasi tersebut telah mengurangi adanya indikasi pemalsuan data serta lebih mudah karena terintegrasi dengan layanan di bandar udara.