Kapal perang AS melintasi Selat Taiwan pada hari Tiananmen

id Tiananmen,protes Hong Kong,Selat Taiwan,kapal AS lewat Selat Taiwan,China Amerika Serikat,Donald Trump

Kapal perang AS melintasi Selat Taiwan pada hari Tiananmen

Ilustrasi: Dua kapal perang AS, Mustin dan Benfold, berlayar melintasi Selat Taiwan dalam suatu pelayaran yang dipandang Taiwan sebagai bentuk dukungan dari Presiden Donald Trump namun meningkatkan ketegangan dengan China. (ANTARA/REUTERS/TM)

Taipei (ANTARA) - Sebuah kapal perang Amerika Serikat berlayar melalui Selat Taiwan pada Kamis (4/6) -- hari yang sama dengan peringatan 31 tahun peristiwa penumpasan berdarah China terhadap demonstran prodemokrasi di dan sekitar Lapangan Tiananmen.

Keberadaan kapal perang AS di selat yang sensitif itu diungkapkan oleh militer AS dan Taiwan.

China, yang menganggap Taiwan sebagai wilayahnya, telah dibuat marah oleh dukungan pemerintahan Trump yang meningkat untuk Taiwan, seperti melalui penjualan lebih banyak senjata dan patroli militer AS di dekat pulau tersebut.

Kementerian Pertahanan Taiwan pada Jumat mengatakan bahwa kapal perang AS telah transit di Selat Taiwan, yang sempit dan memisahkan pulau itu dari China daratan, kemudian berlayar menuju selatan.

Angkatan bersenjata Taiwan memantau kapal itu, yang dianggap sedang menjalankan "misi biasa", kata kementerian pertahanan Taiwan tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Armada Pasifik AS, dalam suatu pernyataan di laman Facebook-nya, menyebut kapal itu sebagai USS Russell, yakni sebuah kapal perusak kelas Arleigh Burke.

Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir meningkatkan pelayarannya melalui Selat Taiwan. Pergerakan AS itu memicu kemarahan China, sehingga menambah ketegangan atas segala sesuatu dalam hubungan kedua negara, mulai dari tanggapan Beijing terhadap pandemi virus corona, soal perdagangan hingga hak asasi manusia.

Acara-acara publik berlangsung di Taiwan dan Hong Kong--yang dikuasai China-- pada Kamis (4/6) untuk menandai peringatan peristiwa Tiananmen 1989.

Polisi menggunakan semprotan merica terhadap beberapa demonstran Hong Kong, yang menentang larangan menggelar aksi unjuk rasa lilin untuk mengenang peristiwa Tiananmen. Para demonstran Hong Kong juga menuduh pemerintah China mengekang kebebasan mereka.

Sumber: Reuters