HNSI imbau nelayan tidak melaut untuk sementara waktu

id Gelombang tinggi, HNSI, nelayan Lampung

HNSI imbau nelayan tidak melaut untuk sementara waktu

Ilustrasi- Aktivitas melaut nelayan pesisir Teluk Lampung yang tertunda akibat cuaca buruk. (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Bandarlampung (ANTARA) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Bandarlampung mengimbau nelayan setempat untuk sementara waktu menunda aktivitas melaut akibat cuaca buruk di perairan Teluk Lampung.

"Kami imbau para nelayan sementara waktu menunda aktivitas melaut karena faktor cuaca buruk yang terjadi beberapa hari ini," ujar Ketua HNSI kota Bandar Lampung Kusaeri Suwardi, di Bandarlampung, Sabtu. 

Ia mengatakan, langkah tersebut dilakukan untuk menjaga keselamatan para nelayan dari kecelakaan kerja akibat cuaca buruk. 

"Seperti kita ketahui beberapa hari ini cuaca buruk, gelombang tinggi, angin kencang, bahkan sejumlah pemukiman nelayan di pesisir Teluk Lampung terkena banjir rob air laut sejak lima hari lalu, sehingga untuk mencegah  hal yang tidak diinginkan maka akan lebih baik menunda untuk melaut," katanya. 

Menurutnya, fenomena gelombang tinggi dan cuaca buruk akan terjadi hingga tiga hari mendatang, sehingga bila ada nelayan yang  terpaksa harus melaut maka diharapkan  untuk lebih waspada.

"HNSI Kota Bandarlampung telah mendapatkan info langsung dari BMKG Maritim Provinsi Lampung mengenai cuaca terkini, banjir rob yang berdampak di sepanjang pantai Teluk Lampung, sehingga kami akan terus mengingatkan para nelayan terutama nelayan dengan kapal kecil untuk lebih waspada," katanya. 

Ia mengatakan, dalam beberapa hari ke depan akan terjadi kenaikan gelombang air laut antara 2,5 hingga 4 meter di wilayah perairan  barat Lampung dan Samudera Hindia, lalu akan terjadi fenomena pasang air laut setinggi 1,5 meter yang memungkinkan memicu rob di wilayah Pesisir Barat, perairan Teluk Semangka, dan perairan Teluk Lampung.