COVID-19 ubah paradigma pariwisata secara global

id pakar,covid-19,paradigma pariwisata global

COVID-19 ubah paradigma pariwisata secara global

Ilustrasi - Wisatawan mancangegara menuruni batu di Wisata Alam Kawah Putih, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. ANTARA JABAR/Raisan Al Farisi/agr.

Jakarta (ANTARA) - Pengamat pariwisata Azril Azahari menilai pandemi COVID-19 telah mempercepat perubahan paradigma pariwisata secara global di era Normal Baru atau New Normal.

"Pandemi COVID-19 mempercepat waktu pergeseran dalam paradigma pariwisata baru, di mana awalnya saya perkirakan tahun 2030 namun ternyata di tahun 2020 paradigma baru tersebut muncul," kata Azril dalam seminar daring di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, paradigma telah bergeser seiring perkembangan zaman dalam tempo yang relatif lama mulai dari "quantity tourism"  kemudian bergeser menjadi "alternative tourism" di tahun 1980  paradigma beralih ke "quality tourism" pada tahun 2010 di fokus pendekatannya lebih kepada partisipatif ketimbang profit.

Memasuki tahun 2020 muncul paradigma pariwisata baru yang lahir akibat pandemi COVID-19 yakni paradigma "Next Normal Tourism", yang terdiri atas  keselamatan sebagai andalan utama, kemudian surprising dalam pengembangannya dan peningkatan kesadaran diri.

Azril yang Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia atau ICPI tersebut melihat bahwa pandemi COVID-19 juga telah mengubah perilaku wisatawan baik domestik maupun mancanegara secara signifikan.

Sebelumnya perilaku wisatawan dalam berwisata adalah mencari ketenangan atau serenity, namun sekarang wisatawan tidak lagi cenderung mencari ketenangan melainkan keselamatan atau safety sebagai fokus utama ketika hendak berwisata.

Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengajak industri pariwisata menerapkan protokol kesehatan untuk menyambut “new normal” di sektor pariwisata pascapandemi COVID-19.

Menurut Menparekraf, rotokol kesehatan hingga keamanan nantinya menjadi perhatian wisatawan. Dengan demikian pemerintah terus bekerja keras untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam menyiapkan protokol kesehatan dalam rangka mempercepat pemulihan sektor pariwisata.

Menparekraf Wishnutama menyatakan optimistis, sektor parwisata Indonesia dapat lebih cepat pulih dari diprediksi sebelumnya. Beberapa studi menunjukkan bahwa sektor pariwisata membutuhkan sekitar 5 tahun untuk kembali ke keadaan normal pascapandemi COVID-19.