Saham Wall Street menguat lagi, Dow Jones melonjak lebih dari 1.300 poin

id Wall Street,indeks Dow,indeks S&P 500,indeks Nasdaq,bursa saham,saham wall street

Saham Wall Street menguat lagi, Dow Jones melonjak lebih dari 1.300 poin

Ilustrasi: Pialang sedang bekerja di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS/Brendan McDermid/aa.

Saham-saham di Wall Street menguat signifikan pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB)
New York (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street menguat signifikan pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), dengan Dow melonjak lebih dari 1.300 poin, meskipun terjadi rekor lonjakan mingguan jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran karena wabah Virus Corona.

Indeks Dow Jones Industrial Average melambung 1.351,62 poin atau 6,38 persen, menjadi ditutup di 22.552,17 poin. Indeks S&P 500 bertambah 154,51 poin atau 6,24 persen, menjadi berakhir di 2.630,07 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup menguat 413,24 poin atau 5,60 persen, menjadi 7.797,54 poin.

Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan utilitas melompat naik 8,39 persen, mewakili kelompok berkinerja terbaik.

Reli pada Kamis (26/3/2020) mengikuti kemenangan beruntun dua hari pertama sejak Februari untuk S&P 500 dan Dow.

Dow berakhir naik 21 persen dari level terendahnya Senin (23/3/2020), membangun pasar bullish, menurut definisi yang banyak digunakan. Ini adalah kenaikan persentase tiga hari terkuat Indeks Dow sejak 1931.

Seperti halnya Dow, Indeks S&P 500 mencatat kenaikan hari ketiga berturut-turut untuk pertama kalinya sejak pertengahan Februari. Sejak Senin (23/3/2020), S&P 500 telah melonjak sekitar 17 persen, meskipun tetap turun 22 persen dari rekor tertinggi 19 Februari.

Klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur PHK, mencapai 3.283.000 dalam pekan yang berakhir 21 Maret, meningkat 3.001.000 dari tingkat direvisi pekan sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja melaporkan Kamis (26/3/2020). Para analis memperkirakan untuk kenaikan 1,64 juta klaim.

"Jumlah orang yang mengajukan klaim pekan lalu adalah indikasi dari tingkat goncangan terhadap ekonomi," kata Kepala Ekonom FHN Financial,Chris Low dalam sebuah catatan pada Kamis (26/3/2020). Ia menambahkan "jumlah itu menggambarkan sebagian kecil kerusakan," ketika sejumlah signifikan orang tidak dapat mengajukan karena sistem kewalahan.

Paket stimulus besar Virus Corona yang disahkan oleh Senat AS membantu meningkatkan sentimen pasar. Senat pada Rabu malam (25/3/2020) meloloskan paket stimulus dua triliun dolar AS untuk membantu menopang kejatuhan ekonomi akibat COVID-19, setelah putaran negosiasi antara Demokrat dan Republik.
Baca juga: Saham di Wall Street jatuh meski Federal Reserve luncurkan tindakan agresif

Harapan tinggi bahwa DPR akan meloloskan langkah stimulus untuk mendukung industri tertekan, termasuk maskapai penerbangan, setelah Senat menyelesaikan proposal.

Ini akan membanjiri negara dengan uang tunai dalam upaya untuk membendung dampak ekonomi yang menghancurkan dari pandemi yang semakin intensif, yang telah menewaskan sekitar 1.000 dan menginfeksi hampir 70.000 orang di Amerika Serikat.

Menambah sentimen optimis, Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell mengatakan bank sentral siap bertindak "agresif" untuk menopang kredit di pasar di atas pelonggaran kebijakan belum pernah terjadi sebelumnya diumumkan pada Senin (23/3/2020).

"Dia mengatakan The Fed tidak akan kehabisan amunisi dan bahwa komite masih memiliki ruang kebijakan untuk tindakan lebih lanjut," kata Charalambos Pissouros, analis pasar senior di JFD Group di Siprus seperti dikutip oleh Reuters.
Baca juga: Bursa saham Wall Street menukik Selasa pagi, di tengah peningkatan ketakutan Virus Corona