Bandarlampung (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung memaparkan ciri - ciri keaslian uang rupiah (Cikur) emisi tahun 2016, pada Pelatihan Wartawan Regional Lampung tahun 2020.
"Cara paling simpel menggunakan indera penglihatan untuk mengidentifikasi keaslian uang. Serta 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang)," kata Kasir Asisten Unit Pengelolaan Bank Indonesia Ria Sutiono, di Jakarta, Jumat.
Ia menyebutkan, saat melihat uang pastikan warnanya terlihat terang dan jelas. Kemudian, terdapat benang pengaman seperti dianyam pada uang kertas pecahan Rp100.000, Rp50.000 dan Rp20.000.
Kemudian warna benang akan berubah jika dilihat dari sudut pandang tertentu di uang pecahan Rp100.000 dan Rp 50.000. Ditemukan juga benang pengaman yang terdapat di kertas uang pecahan Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000 dan Rp1.000.
Selain itu, gambar perisai berupa teknologi colour shifing yang didalamnya terdapat logo Bank Indonesia yang akan berubah warna jika dilihat dari sudut pandang berbeda.
"Misalnya saat kena sinar pada uang pecahan Rp 20.000 terdapat perubahan warna dari hijau menjadi ungu," ujar Ria.
Pecahan Rp 50.000 terjadi perubahan warna dari merah keemasan menjadi hijau. Sedangkan pada pecahan Rp100.000 terdapat perubahan warna dari merah keemasan menjadi hijau.
Gambar tersembunyi multiwarna (multicolor latent image) adalah gambar tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu. Misalnya pada uang Rp10.000 terdapat kombinasi warna ungu, biru dan kuning pada angka 10.
Pecahan uang Rp20.000 terdapat kombinasi warna merah, kuning dan hijau pada angka 20. Pecahan uang Rp50.000 terdapat kombinasi warna merah, kuning dan biru pada angka 50. Pecahan uang Rp100.000 terdapat kombinasi warna kuning dan hijau pada angka 100.
Pelatihan Wartawan Regional Lampung tahun 2020 digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, berlangsung di Jakarta pada 5 sampai 7 Maret 2020.
