Wali Kota Bandarlampung tempatkan Pol PP jaga pelukis Underpass

id Pemkot Bandarlampung,Lakukan penjagaan di Underpass,Herman HN ,Antara.lampungnews.com

Wali Kota Bandarlampung tempatkan Pol PP jaga pelukis Underpass

Wali Kota Bandarlamoung Herman HN saat memberikan keterangan kepada wartawan di Bandarlampung, Senin (16/9/2019) (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Kegiatan itu tetap akan kita lanjutkan hingga selesai dan akan saya tempatkan petugas Pol PP untuk keamanan mereka, kata Wali Kota
Bandarlampung (ANTARA) - Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengatakan akan menempatkan personel Pol PP dalam pengerjaan mural di jalan bawah tanah (Underpass) di Jalan Zainal Abidin Pagar Alam Rajabasa untuk keamanan para pelukis.

"Kegiatan itu tetap akan kita lanjutkan hingga selesai dan akan saya tempatkan petugas Pol PP untuk keamanan mereka," kata Herman HN, di Bandarlampung, Senin.

Ia meminta kepada warga Bandarlampung untuk sama-sama menjaga keamanan kota ini karena apa yang sedang dibangun oleh pemerintah adalah demi kepentingan masyarakat.

Terkait penganiayaan terhadap seniman Lampung yang sedang mempercantik underpass pada (15/9) lalu, Wali Kota Bandarlampung meminta kasus tersebut harus dituntaskan oleh pihak kepolisian.

"Pelakunya sudah tertangkap satu orang, pokoknya ini harus tuntas, dan kita sudah masukkan laporan juga ke Polda," kata dia.

Jangan sampai, lanjutnya, kasus ini tidak ada prosesnya dari pihak berwenang bila itu terjadi kasus ini akan dibawa pihaknya ke Mabes Polri dan diramaikan di Nasional.

Sementara itu Plt Kasat Pol PP Kota Bandarlampung Suhardi Syamsi mengatakan, menindaklanjuti arahan Wali Kota Bandarlampung Herman HN pihaknya akan menjaga keamanan para seniman Lampung yang sedang memural underpass dengan menurunkan tiga pleton yang menetap di sana.

"Satu pleton itu isinya 30 orang mereka nanti akan bergantian berjaganya. Penjagaan sebenarnya sudah kami lakukan namun kemarin bentuknya hanya patroli malam setiap satu jam sekali ke Lokasi dan kejadian penganiayaan tersebut kebetulan petugas patroli tidak di lokasi," katanya.

Diberitakan Sebelumnya bahwa para pelukis dari Kuas Lampung yang sedang mengerjakan mural atau melukis dinding jalan bawah tanah mendapatkan perlakuan premanisme oleh orang tidak dikenal pada Minggu (15/9) pukul 03.00.