Bandarlampung (ANTARA) - Warga yang didominasi remaja antusias menontonton film pahlawan super pertama Indonesia Gundala yang ditayangkan di bioskop, sejak rilis pertama pada tanggal 29 Agustus 2019.
"Saya telah menunggu-nunggu film ini tayang di bioskop, karena Gundala menjadi film gabungan pahlawan super asli Indonesia pertama. Konsepnya memang agak mirip Avangers film produksi luar negeri tetapi ini berbeda karena semua pahlawan asli kreasi anak Bangsa", ujar Steve saat ditemui di salah satu bioskop di kota Bandarlampung, Sabtu.
Menurutnya, dengan adanya film berkualitas dari dalam negeri dapat menambah kekayaan perfilman Indonesia, agar tidak kalah oleh produksi film dari luar negeri.
Hal sama juga di ungkapkan oleh Yoga salah seorang warga Bandarlampung.
"Pertama melihat tayangan singkat film di media sosial, saya langsung tertarik. Bukan hanya karena jalan cerita yang menarik namun suguhan efek film yang apik menjadi salah satu daya tarik bagi saya", katanya.
Menurutnya, sejak penayangan pertama pada tanggal 29 Agustus kemarin banyak masyarakat yang tertarik menonton, namun ada juga yang belum sempat menonton karena berbagai kesibukan.
"Kawan-kawan banyak yang antusias ingin menonton Gundala karena selain menarik karena bertaburan bintang terkenal juga menjadi pelopor film pahlawan super era modern, akan tetapi tidak semua dapat meluangkan waktu untuk menonton akhir minggu ini karena berbagai kesibukan", ujarnya.
Rasa antusias tinggi juga diperlihatkan oleh Tata salah seorang pengunjung.
"Meskipun tadi penonton di ruangan belum terisi penuh, kami terpuaskan dengan berbagai suguhan aksi yang digarap dengan modern sehingga membawa penonton hanyut dalam film",katanya.
Menurutnya, film Gundala ternyata menarik minat kalangan muda karena kebanyakan penonton merupakan generasi muda dan remaja yang rindu menyaksikan suguhan cerita-cerita super hero dari dalam negeri.
