New York (ANTARA) - Harga saham di Wall Street lebih tinggi pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), mengakhiri pekan ini dalam catatan positif, karena kekhawatiran resesi berkurang dan pasar sedikit didukung oleh pelonggaran pasar obligasi AS serta serangkaian data ekonomi beragam.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 306,62 poin atau 1,20 persen, menjadi ditutup di 25.886,01. Indeks S&P 500 meningkat 41,08 poin atau 1,44 persen, menjadi berakhir di 2.888,68. Indeks Komposit Nasdaq ditutup bertambah 129,38 poin atau 1,67 persen, menjadi 7.895,99.
Semua dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih tinggi di sekitar penutupan pasar, dengan sektor industri naik lebih dari 1,9 persen, memimpin keuntungan.
Seluruh 30 saham unggulan atau blue-chip di Dow memperpanjang kenaikan, dengan saham Walgreens Boots Alliance dan JPMorgan Chase masing-masing naik 2,41 persen dan 2,40 persen, berada di antara saham yang berkinerja terbaik.
Saham Nvidia melonjak 7,25 persen, setelah raksasa teknologi AS itu melaporkan laba kuartal kedua yang melampaui perkiraan pasar, karena permintaan chip grafis khusus untuk video game.
Imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10-tahun dan 30-tahun telah meningkat sepanjang Jumat (16/8/2019), bangkit kembali dari kerugian mendalam di hari-hari sebelumnya, yang mengurangi kekhawatiran investor atas potensi resesi.
Imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun naik menjadi 1,56 persen, memperlebar kesenjangannya dengan imbal hasil surat utang pemerintah 2 tahun, yang mencapai 1,49 persen pada penutupan pasar.
Sementara itu, para pelaku pasar mencerna sejumlah data beragam sejak Kamis (15/8/2019), di antaranya laporan pembelanjaan konsumen yang kuat pada Juli memberi pasar dukungan tepat waktu.
Di sisi ekonomi, sentimen konsumen AS menurun pada awal Agustus menjadi 92,1, menandai level terendah sejak awal tahun, menurut survei konsumen Universitas Michigan yang dirilis pada Jumat (16/8/2019).
"Kebijakan moneter dan perdagangan telah meningkatkan ketidakpastian konsumen, tetapi bukan pesimisme, tentang prospek keuangan masa depan mereka," kata survei itu, seraya menambahkan bahwa konsumen bereaksi keras terhadap usulan kenaikan tarif impor China pada September.
Namun belanja konsumen AS tetap kuat, karena penjualan ritel dan layanan makanan naik 0,7 persen menjadi 523,5 miliar dolar AS pada Juli, menyusul kenaikan 0,3 persen pada Juni, kata Biro Sensus AS, Kamis (15/8/2019).
Keuntungan tersebut ditunjukkan di berbagai sektor bulan lalu, termasuk ritel daring, toko grosir, ritel pakaian, dan toko peralatan elektronik.
Baca juga: Indeks CAC-40 Prancis berbalik menguat
Berita Terkait
Ditreskrimun Polda Metro berhasil tangkap 168 pelaku kejahatan dalam operasi Sikat Jaya 2022
Jumat, 30 Desember 2022 7:06 Wib
Polda Metro Jaya kembali gelar balap jalanan pada Januari 2023
Jumat, 2 Desember 2022 19:40 Wib
Barcelona kembali jual 15 persen hak siarnya kepada Sixth Street
Sabtu, 23 Juli 2022 6:30 Wib
Google rekam destinasi favorit di Indonesia
Senin, 30 Mei 2022 19:37 Wib
Pertamina bersama PP IMI gelar "street race" di BSD
Rabu, 20 April 2022 21:02 Wib
FIM circuit homologation: The Pertamina Mandalika Circuit gets Grade A
Sabtu, 19 Maret 2022 22:29 Wib
Warga antusias nonton langsung MotoGP Pertamina Grand Prix
Sabtu, 19 Maret 2022 19:11 Wib
Agenda para pebalap MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika
Selasa, 15 Maret 2022 5:21 Wib