Anak atau keluarga terpapar narkoba segera lapor ke IPWL

id rehabilitasi,bnn,ipwl

Anak atau keluarga terpapar narkoba segera lapor ke IPWL

Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Inspektur Jenderal Polisi Arman Depari, menunjukkan narkoba jenis baru saat pemusnahan barang bukti narkoba di Kantor BNN, Jakarta, Jumat (28/6/2019). (ANTARA)

Kalau sudah dilaporkan, maka IPWL akan bertanggung jawab memberikan rehabilitasi, pengobatan hingga terapi. Itu ditanggung negara jika dilaporkan BNN

Jakarta (ANTARA) - Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Inspektur Jenderal Polisi Arman Depari, menyatakan, apabila orangtua atau wali yang punya anak atau keluarga terpapar narkoba segera laporkan ke IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor).

"Kalau sudah dilaporkan, maka IPWL akan bertanggung jawab memberikan rehabilitasi, pengobatan hingga terapi. Itu ditanggung negara jika dilaporkan BNN," kata Depari usai pemusnahan barang bukti narkoba di Kantor BNN, Jakarta, Jumat.

Perwira tinggi polisi itu menambahkan, jika itu semua sudah dilaporkan oleh pihak BNN makan yang bersangkutan tidak lagi dikenakan proses pidana, jadi tidak perlu ragu melakukan hal itu.

Baca juga: Anak rentan disalahgunakan sebagai kurir narkoba

Baca juga: Waspada, pengguna media sosial target pengedar narkoba

"Mereka seolah-olah menutupi, karena kalau ada anggota keluarga terkena narkoba adalah aib, mereka menutupi, dan menganggap tabu. Jadi jangan malu untuk rehabilitasi," ujarnya.

Sementara, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Rita Pranawati, mengatakan, rehabilitasi terhadap anak penyalahguna narkoba tidak bisa hanya terhadap individu anak saja tetapi juga harus melibatkan orangtua.

"Mungkin anak menjadi penyalahguna narkoba sebagai pelarian karena ada masalah dengan orang tuanya. Karena itu, rehabilitasi harus integratif dan holistik," kata dia, saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Gubernur Arinal ajak semua pihak perangi narkoba

Pranawati mengatakan, ada banyak alasan menjadi penyalahguna narkoba, antara lain permasalahan dengan orang tuanya sendiri.

Bisa jadi, selama ini hubungan antara anak dengan orang tua tidak harmonis sehingga anak tidak mendapatkan perhatian dari orang tua, bahkan mengalami kekerasan di rumah.