Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Irfan Ahmad Fauzi menyatakan teror bom di Sri Lanka merupakan tragedi kemanusiaan yang harus dilawan semua pihak.
"Kami sangat mengutuk keras teror bom yang terjadi di beberapa tempat di Sri Lanka. Semoga para pelaku dapat segera ditangkap, sehingga motifnya dapat diketahui," kata Irfan melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Irfan mengatakan siapa pun yang melakukan tindakan keji sebagaimana terjadi di Sri Lanka tidak berkaitan dengan agama apa pun. Apalagi yang disasar adalah tempat ibadah.
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PP KAMMI Ibadurrahman mengatakan, ajaran Islam sangat menghargai dan menghormati ajaran dan tempat ibadah agama lain.
"Bahkan dalam perang sekali pun, Islam sangat melarang merusak tempat ibadah agama Kristen dan Yahudi. Kami tidak paham pemikiran apa yang dianut para pelaku pengeboman itu," katanya pula.
Kepada para korban dan keluarganya, PP KAMMI menyampaikan turut berduka cita atas tragedi tersebut. PP KAMMI juga mengajak masyarakat internasional untuk bersama-sama bergandengan tangan melawan terorisme.
Sebelumnya, terjadi teror bom di Srilangka saat perayaan paskah pada Minggu (21/4).
Ledakan bom terjadi pada empat hotel, tiga gereja, dan satu rumah. Jumlah korban tewas mencapai 215 orang dengan korban luka-luka mencapai 450 orang.
Berita Terkait
Menkeu ungkap realisasi anggaran Pemilu 2024 capai Rp26 triliun
Jumat, 26 April 2024 13:24 Wib
Menkeu sebut realisasi anggaran pemilu 2024 capai Rp23,1 triliun
Senin, 25 Maret 2024 13:25 Wib
Sri Mulyani jawab isu mundur dari Kabinet Jokowi
Jumat, 19 Januari 2024 12:02 Wib
Dinkes: Tingginya kasus HIV di Bengkulu karena hubungan sesama jenis
Selasa, 2 Januari 2024 17:38 Wib
Menkeu: Modal asing masuk Rp60,67 triliun
Sabtu, 16 Desember 2023 5:53 Wib
Menkeu optimistis penerimaan pajak capai target Rp1.818 triliun
Jumat, 24 November 2023 16:35 Wib
Sri Mulyani sebut pendapatkan pajak capai Rp1.387,78 triliun hingga September 2023
Kamis, 26 Oktober 2023 12:52 Wib
Kompleks IKN mulai terlihat secara fisik
Jumat, 22 September 2023 11:18 Wib