Panglima TNI : Kesenjangan kesejahteraan salah satu penyebab gesekan personel TNI dan Polri

id Panglima TNI, TNI dan Polri

Panglima TNI : Kesenjangan kesejahteraan salah satu penyebab gesekan personel TNI dan Polri

Panglima TNI Hadi Tjahjanto ((Antaranews Lampung/Muklasin)

Bandarlampung (ANTARA) - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan ada beberapa penyebab masih terjadinya gesekan antara prajurit TNI dan personel Polri, salah satunya terkait masih adanya kesenjangan pendapatan.
        
"Ada beberapa penyebab masih terjadinya gesekan antara prajurit TNI dan personil Polri, seperti kesenjangan kesejahteraan. Ini terkait perbedaan tunjangan prajurit TNI dan personil Polri," kata Hadi dalam Pleno Khusus Lembaga Pengkajian MPR RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
        
Dia mengatakan dirinya telah melakukan langkah mitigasi terkait hal tersebut seperti memberikan penjelasan kepada prajurit TNI agar tidak terkena provokasi yang dapat merugikan institusi.
        
Menurut dia, perbaikan kesejahteraan prajurit TNI sudah dilakukan pemerintah dengan menaikkan tunjangan, misalnya kepada Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang diberikan tunjangan disesuaikan dengan wilayah tugasnya.
        
"Kenaikannya dari Rp900.000 hingga Rp1.200.000 tergantung wilayah penempatan. Kalau di wilayah yang sulit transportasi maka mendapatkan langsung Rp1.200.000 dan apabila di wilayah yang tidak sulit mendapatkan Rp900.000 langsung di kirim ke rekening," ujarnya.
        
Selain itu menurut dia, upaya peningkatan prajurit dilakukan dengan pembangunan perumahan dengan kerjasama antara TNI dengan stakeholder lain.
        
Menurut dia, perumahan tersebut diberikan tenor yang panjang sehingga diharapkan membawa kesejahteraan prajurit.
        
"Daripada ditabung menunggu bunga maka lebih baik digunakan langsung mengangsur rumah, tiap tahun membangun rumah," katanya.
        
Hadi juga menjelaskan penyebab terjadinya gesekan antara TNI-Polri yaitu adanya upaya provokasi kepada kedua lembaga karena masing-masing memiliki potensi yang besar.
        
Menurut dia, TNI memiliki 480.000 prajurit dan personel Polri dengan 440.000, merupakan kekuatan besar sehingga dirinya memprakarsai adanya sinergi kedua institusi.
        
"Hasilnya, perkelahian TNI-Polri turun tajam. Saya dengan Kapolri dekat lahir batin, jadi istilahnya tidak hanya dekat 'casing' saja namun 'sim card' dekat," ujarnya.
        
Dia menjelaskan mental oknum TNI-Polri yang tidak baik menjadi penyebab adanya gesekan kedua institusi, misalnya terjadi di cafe pukul 12 malam.
        
Hadi mengatakan, disiplin oknum yang rendah menyebabkan oknum tersebut menyelesaikan masalah tanpa melaporkan kepada komandannya apalagi dilakukan anak muda yang emosinya masih tinggi.