Dinkes Lakukan Pemulihan Trauma Kepada Anak-anak Pengungsi
Setelah anak-anak menggambar, selanjutnya akan diberikan hadiah menarik untuk menambah perlengkapan sekolah, katanya
Bandarlampung (Antaranews Lampung ) - Dinas Kesehatan Provinsi Lampung melakukan pemulihan trauma kepada anak-anak korban tsunami yang mengungsi di Kantor Gubernur Lampung dengan menggelar acar mewarnai.
"Kita hibur anak-anak dengan cara menggambar. Semoga hiburan ini bisa mengembalikan mental dan psikologi anak-anak pascabencana," kata Humas Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Asih Hendra Astuti, di Bandarlampung, Senin.
Menurut dia, anak-anak ini akan dihibur dengan kegiatan menggambar dan mewarnai yang sudah diberikan oleh pihak panitia.
Hiburan ini dilakukan secara bergantian kepada anak-anak yang ada di pengungsian khususnya usia lima sampai 10 tahun.
"Setelah anak-anak menggambar, selanjutnya akan diberikan hadiah menarik untuk menambah perlengkapan sekolah," katanya.
Asih mengatakan, selain melakukan kegiatan ini, pada hari-hari selanjutkan akan melakukan kegiatan lain agar anak-anak tidak bosan.
"Kegiatan ini lebih bisa menimbulkan semangat dan canda serta gelak tawa anak-anak pengungsi," katanya.
Ia mengarapkan kegiatan ini bisa memupuk rasa semangat dan percaya diri anak-anak agar kembali tumbuh untuk meraih cita-cita di kemudian hari.
"Kita hibur anak-anak dengan cara menggambar. Semoga hiburan ini bisa mengembalikan mental dan psikologi anak-anak pascabencana," kata Humas Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Asih Hendra Astuti, di Bandarlampung, Senin.
Menurut dia, anak-anak ini akan dihibur dengan kegiatan menggambar dan mewarnai yang sudah diberikan oleh pihak panitia.
Hiburan ini dilakukan secara bergantian kepada anak-anak yang ada di pengungsian khususnya usia lima sampai 10 tahun.
"Setelah anak-anak menggambar, selanjutnya akan diberikan hadiah menarik untuk menambah perlengkapan sekolah," katanya.
Asih mengatakan, selain melakukan kegiatan ini, pada hari-hari selanjutkan akan melakukan kegiatan lain agar anak-anak tidak bosan.
"Kegiatan ini lebih bisa menimbulkan semangat dan canda serta gelak tawa anak-anak pengungsi," katanya.
Ia mengarapkan kegiatan ini bisa memupuk rasa semangat dan percaya diri anak-anak agar kembali tumbuh untuk meraih cita-cita di kemudian hari.