Gubernur Lampung Minta Prioritaskan Keamanan Pemilih

id gubernur lampung, m ridho ficardo, herman han, apel tiga pilar

Gubernur Lampung Minta Prioritaskan Keamanan Pemilih

Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo berjabat tangan dengan Wali Kota Bandarlampung Herman HN pada acara Apel Tiga Pilar Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Kepala Desa/Lurah dalam menghadapi pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2019 di Bandarlapung, Kamis. (Istimewa)

Kita memiliki tanggung jawab, baik langsung maupun tidak langsung untuk menjaga wilayah agar berjalan sebaik mungkin tanpa terlalu banyak distorsi yang memengaruhi kehidupan masyarakat, ujar Ridho
Bandarlampung  (Antaranews Lampung) - Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo meminta Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan seluruh aparatur pemerintah mengamankan Pemilu 2019 dan memprioritaskan keamanan para pemilih.

"Kita memiliki tanggung jawab, baik langsung maupun tidak langsung untuk menjaga wilayah agar berjalan sebaik mungkin tanpa terlalu banyak distorsi yang memengaruhi kehidupan masyarakat," ujar Gubernur pada Apel Tiga Pilar Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Kepala Desa/Lurah dalam menghadapi pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2019 di Bandarlapung, Kamis.

Acara tersebut dihadiri 1.684 personil terdiri dari Forkopimda Provinsi Lampung, kepala daerah se-Lampung, Kapolres/Kapolresta, Dandim Korem 043/Gatam, Kapolsek dan Kasat Jajaran Polda Lampung, Bhabinkamtibmas Jajaran Polda Lampung, Babinsa Jajaran Korem 043/Gatam, Babin Desa Pesisir TNI AL, dan Kepala Desa/Lurah se-Lampung.

"Suara rakyat adalah suara Tuhan dan kita harus menjaga suara itu. Maka sebagai aparatur negara, kepentingan dan keselamatan rakyat adalah yang harus dipegang," katanya pada acara bertema `Sinergitas dan Soliditas TNI/Polri dan Kepala Desa/Lurah" itu.

Ridho menjelaskan, makin tinggi level kontestasi maka ancamannya justru menurun, bahkan hampir tidak ada.

"Insya Allah di Lampung ini aman. Apalagi penjagaan ada dimana-mana, tetapi pada level di bawah justru tingkat bahayanya lebih tinggi seperti pileg kabupaten dan kota," ujarnya.

Ia menyebutkan, TNI dan Polri yang tidak memiliki hak suara, harus memahami dan tidak boleh apatis terhadap politik.

"Kenapa, karena semua proses kebangsaan dan kenegaraan sangat dipengaruhi proses politik. Orang yang buta politik adalah yang paling merugi, karena semua hal ditentukan proses politik. Ketika bisa memahaminya, kita tahu yang terbaik untuk bangsa. Kita tahu situasi dan bisa meminimalisir hoax," kata Gubernur.

"Lampung kembali menorehkan prestasi. Kali ini Lampung menjadi juara kedua dalam hal pencegahan terorisme dari Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT). Ketika Lampung memperoleh penghargaan, yang saya ingin sampaikan itu tidak mungkin terjadi tanpa kerja sama," ujarnya.

Pada bagian lain, Pangdam II Sriwijaya Mayjen Irwan mengatakan maksud tiga pilar, yakni mampu mengajak seluruh komponen masyarakat ikut berpartisipasi aktif dan ikut proaktif dalam kegiatan agar mudah mendeteksi dan mencegah bahaya yang timbul di wilayahnya.

Tiga pilar harus terus bersatu menjaga keharmonisan dan kekompakan dalam menjaga stabilitas keamanan di desa.

"Tiga pilar harus peka dan peduli terhadap permasalalah di desa, jika pilar kompak maka setiap permasalahan kecil yang ada di desa dapat diselesaikan dengan baik," kata Panglima.

Menurut Kapolda Lampung Irjen Purwadi Arianto, tujuan apel tiga pilar ini untuk terciptanya situasi kondusif bagi para pelaksanana pesta demokrasi yang aman damai dan sejuk.

Purwadi menyebutkan fungsi dan peran tiga pilar, yakni proaktif deteksi dini dalam mencegah dan menangkal gangguan.

"Tiga pilar ini memiliki peran, yakni partnership yang artinya bermitra segenap lapisan masyakar dalam menggali informasi yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan. Lalu, penyelesaian masalah di tingkat desa, sehingga permasalahan sekecil apa pun dapat diselesaikan dengan baik," ujarnya.

Kapolda menuturkan pemilu dapat sukses asalkan partisipasi masyarakat tinggi, tidak ada politik uang. Kegiatan kampanye berisi ide program bukan SARA, hoax dan menyebar kebencian.

"Berdayakan semua potensi masyarakat untuk ikut berpartispasi aktif menjaga dan menciptakan situasi kamtibmas. Cegah sedini mungkin perbedaan yang mengarah kepada konflik sosial terutama yang mengakibatkan terganggunya kamtibmas," kata Kapolda.