Bulan terlihat separuh di Lampung Timur

id supermon di lamtim, air laut surut, gerhaan bulan

Bulan terlihat separuh di Lampung Timur

Bulan terlihat separuh di langit Lampung Timur saat germahan bulan Rabu, (31/1) (Foto: Antara Lampung/Muklasin)

Sebagian warga menunggu dan menyaksikan peristiwa alam langka ini sejak awal hingga berakhir. Mereka juga mengabadikannya dengan telepon genggam maupun kamera

Lampung Timur  (Antaranews Lampung) - Bulan terlihat separuh terang di langit Kabupaten Lampung Timur, Rabu malam, saat gerhana bulan disertai fenomena alam blue moon, blood moon, dan supermoon atau super blue blood moon berlangsung.

Pada kawasan pesisir laut Desa Margasari, Lampung Timur bulan terlihat separuh antara pukul 18.45 WIB sampai dengan pukul 19.30 WIB.

Namun bulan separuh itu kemudian tertutup mendung tebal sehingga nyaris tidak tampak. Sampai dengan sekitar pukul 22.00 WIB bulan pun belum terlihat.

Banyak warga yang mengetahui fenomena gerhana bulan total yang terjadi malam ini dari media massa memilih keluar rumah untuk menyaksikan bulan yang sempat tampak separuh itu. Mereka tertarik menyaksikan fenomena alam yang menurut para ahli akan terjadi sekitar 150 tahun lagi ini.

Menjelang gerhana bulan air laut di tepi pantai Desa Margasari Lampung Timur surut, Rabu (31/1) sore 


Supermoon adalah penampakan bulan penuh dengan tingkat lebih terang dan besar dari biasanya karena posisi bulan dan bumi sangat dekat. Pada waktu yang sama bulan purnama dan gerhana akan tampak lebih besar dari biasanya karena jaraknya sedang lebih dekat dengan bumi.

Sedangkan istilah bulan biru (blue moon) itu merujuk pada fenomena terjadi purnama dua kali dalam bulan yang sama, yaitu pada Januari. Purnama ini terjadi pada awal dan akhir Januari.

Selain itu blood moon merujuk pada penampakan bulan yang cenderung berwarna merah. Warna merah darah itu terjadi saat bulan memasuki area bayangan bumi di bagian umbra atau ketika gerhana bulan total memasuki fase puncaknya.

Fenomena gerhana bulan super blue blood moon ini juga disaksikan sejumlah warga di Kota Bandarlampung, ibu kota Provinsi Lampung. Namun suasana cuaca mendung sempat menghalangi, meskipun kemudian mendung mulai berkurang.

Warga pada sejumlah permukiman dan tempat umum terlihat menyaksikan gerhana bulan di langit Kota Bandarlampung ini. Sebagian warga menunggu dan menyaksikan peristiwa alam langka ini sejak awal hingga berakhir. Mereka juga mengabadikannya dengan telepon genggam maupun kamera.

Sedangkan sebagian umat Islam melaksanakan Salat Gerhana Bulan (Khusuf) yang dilakukan pada sejumlah masjid dan musala. Pada beberapa masjid, jemaah memadatinya.*