Dinas Pariwisata Lampung Targetkan Wisatawan Meningkat

id kadis pariwisata lpg, budiharto, kunjungan wisman

Dinas Pariwisata Lampung Targetkan Wisatawan Meningkat

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung Budiharto. (FOTO: Antaralampung/Ist)

Yang merilis angka delapan juta kunjungan wisata di Lampung itu adalah Kementerian Pariwisata dan Telkom
Bandarlampung  (Antaranews Lampung) - Dinas Pariwisata Provinsi Lampung menargetkan jumlah wisatawan yang datang dan berkunjung ke objek wisata di daerah ini akan terus meningkat pada tahun 2018.

Kepala Dinas Pariwisata Lampung Budiharto, di Bandarlampung, Senin, menyebutkan pada tahun 2017, kunjungan wisatawan ke Lampung mencapai delapan juta orang.

Menurutnya, angka tersebut melebih target yang ditetapkan, yakni tujuh juta orang. Pihaknya merasa yakin bahwa tingkat kunjungan wisatawan itu akan meningkat pada tahun 2018,

Budiharto mengatakan, target kunjungan wisata Lampung terus mengalami kenaikan, bahkan melebihi target. Pada 2016, target lima juta kunjungan wisatawan tembus hingga enam juta orang. Tahun 2017 target kunjungan wisatawan tujuh juta. Tapi, ternyata mencapai delapan juta orang.

"Yang merilis angka delapan juta kunjungan wisata di Lampung itu adalah Kementerian Pariwisata dan Telkom, sehingga keluar berita bahwa kunjungan wisatawan nusantara atau domestik ke Lampung mengalahkan Bali pada waktu itu," ujarnya lagi.

Sebelumnya, Provinsi Lampung menempati posisi ke sembilan untuk kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) pada Oktober 2017. Posisi tersebut mengalahkan Bali, yakni di posisi sebelas. Data tersebut dihitung menggunakan teknik lalu lintas pergerakan wisatawan melalui telepon seluler oleh Kementerian Pariwisata dan PT Telkom.

Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengatakan, capaian tersebut lebih banyak ditunjang oleh beberapa acara yang digelar di Lampung, di antaranya Hari Keluarga Nasional, Hari Kopi Internasional, dan sejumlah acara nasional lainnya yang mulai gencar memilih Lampung sebagai tuan rumah. "Ini tak lepas dari makin mudah akses ke Lampung, baik melalui darat maupun melalui Bandara Radin Inten II," kata dia pula.

Pada Oktober 2017 lalu, kunjungan wisatawan nusantara ke Lampung mencapai 8,8 juta orang. Sedangkan Bali mencapai 8,5 juta pengunjung. Kunjungan ke Lampung tersebut didominasi oleh wisatawan dari Jakarta, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Jambi.

Gubernur Ridho menambahkan, meskipun tidak termasuk dalam Program Bali Baru yang dicanangkan pemerintah pusat, Lampung terus mengalami peningkatan kunjungan wisatawan. Bahkan pada 2016, kunjungan wisatawan mancanegara ke Lampung mencapai 155.053 pengunjung. Capaian tersebut meningkat sekitar 40 ribu dari tahun 2015, yakni 114.907 wisatawan.

"Ini prestasi seluruh pelaku pariwisata, mulai pengelola hotel, restoran, pengelola tempat wisata, dan transportasi. Sektor-sektor ini yang punya efek ganda bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Ridho lagi.

Pertumbuhan hotel di Lampung sendiri naik. Beberapa di antaranya bahkan ditopang dengan lokasi yang tidak jauh dari destinasi wisata. "Beberapa dekat dengan Pulau Pahawang dan pulau-pulau di sekitar Teluk Lampung, sehingga bisa dikemas menjadi one day tour," kata Gubernur Lampung itu pula.

Kehadiran Jalan Tol Trans Sumatera akan ikut mengubah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Lampung, karena daerah sekitarnya bakal berubah. Karena itu, diperlukan penyempurnaan RTRW agar lebih baik mampu menjawab perubahan.

Gubernur Ridho mengaku sangat konsern membangun wilayah ketahanan pangan, industrialisasi, dan sektor jasa khususnya pariwisata, tentu harus didukung rencana detail tata ruang (RDTR) guna membentuk daerah unggul, aman, dan sejahtera, sesuai visi gubernur.

RTRW nantinya juga disusun secara detail, seperti wilayah Teluk Nipah, Lampung Selatan yang merupakan kawasan budi daya. Ke depan, wilayah tersebut akan menjadi kawasan pariwisata, sehingga perlu penataan ulang RTRW.