Pariwisata Lampung Kian Memikat

id Wisata Lampung, Pariwisata Lampung Memikat, Pengembangan Wisata Lampung, Lampung

Pariwisata Lampung Kian Memikat

Pesona Air Terjun Lembah Pelangi, di Kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, Lampung. (FOTO: ANTARA Lampung/Budisantoso Budiman))

Bandarlampung (Antaranews Lampung) - Pariwisata di Provinsi Lampung telah tumbuh menggeliat dengan menyuguhkan kian banyak objek wisata andalan dan unggulan yang makin memikat kedatangan wisatawan nusantara maupun mancanegara ke "Bumi Ruwa Jurai" ini.

Kini, di sejumlah pintu masuk ke Lampung, seperti jalur udara lewat Bandar Udara Radin Inten II di Branti, jalur laut di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, maupun jalur darat di Terminal Induk Rajabasa Bandarlampung terlihat para wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman) hendak mengunjungi sejumlah objek wisata andalan di Lampung.

Saat ditanya, mereka menyatakan hendak berkunjung dan menikmati objek wisata di Lampung, seperti kawasan wisata surving di Tanjungsetia, Kabupaten Pesisir Barat yang sudah terkenal di kalangan penggila surving karena dinilai sangat menantang.

Sebagian lain memilih kawasan wisata bahari Pulau Pahawang (Puhawang) di Kabupaten Pesawaran, berburu lumba-lumba di Teluk Kiluan Kabupaten Tanggamus, menyaksikan atraksi gajah jinak di Taman Nasional Way Kambas Lampung Timur atau beberapa objek wisata di Lampung lainnya.

Sejumlah pengelola jasa wisata dan pemandu wisata di Lampung membenarkan, saat liburan akhir pekan atau libur panjang, biasanya banyak wisatawan nusantara maupun mancanegara memesan paket perjalanan wisata ke sejumlah tempat di Lampung, seperti menuju Pulau Pahawang, Tanjung Setia, Teluk Kiluan, dan Way Kambas.

Pada beberapa kesempatan, peminat menuju berbagai objek wisata itu sampai membludak sehingga para pengelolanya kewalahan melayani mereka.

Pengembangan pariwisata Lampung itu didukung oleh keseriusan dan kepedulian Gubernur Muhammad Ridho Ficardo.

Gubernur Ridho bahkan mendukung pengembangan ilmu pengetahuan yang dipadu dengan pariwisata, seperti ditunjukkan dengan akan adanya Teropong Bintang di kawasan Sumber Agung, Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (Tahura War).

Gubernur menyebut "forest tourism" dengan ikon baru Teropong Bintang yang akan dikembangkan tersebut dengan target lebih baik dari pada yang sudah ada di Bosscha Bandung.

Pemprov Lampung harus membuktikan bisa membuat teropong bintang yang lebih baik dan ketika kawasan Tahura War berkembang tentunya sumber daya masyarakat juga harus disiapkan.

Dengan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia kepariwisataan dan mengembangkan potensi daerah akan membuat masyarakat dapat terlibat secara penuh dalam kegiatna pembangunan sektor itu.

"Masyarakat jangan hanya menjadi penonton, tapi mereka berperan serta dalam pengembangan kawasan wisata ini," ujarnya pula.

Tiga prioritas pembangunan Provinsi Lampung, yaitu ketahanan pangan, pengembangan industri, dan pariwisata.

Dalam ketahanan pangan, Lampung meraih terbaik keempat nasional, sebuah prestasi didukung ketersediaan air yang mencukupi dengan menjaga kelestarian hutan.

Dalam pengembangan industri dikaitkan hilirisasi produk kehutanan menjadi produk dengan nilai lebih yang dapat dinikmati masyarakat, seperti madu dan gaharu.

Dalam pengembangan pariwisata, khususnya pariwisata alam menjadi destinasi wisata unggulan, termasuk di dalamnya Taman Nasional Way Kambas dan Tahura Wan Abdul Rachman.

Menjelang akhir 2017, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo secara resmi meluncurkan Lampung Krakatau Festival 2017 di Balairung Soesilo Soedarman Kementerian Pariwisata Jakarta. Lampung Krakatau Festival 2017 diselenggarakan pada 25-27 Agustus 2017, merupakan agenda tahunan ke-27.

Total kalender kegiatan pariwisata di Lampung sepanjang 2017 sebanyak 31 agenda, termasuk rangkaian festival wisata, seni, dan budaya yang digelar Pemprov Lampung serta sejumlah kabupaten/kota, seperti Kabupaten Lampung Timur, Lampung Barat, dan daerah lainnya.

                Dipuji
Menteri Pariwisata Arief Yahya memuji pencapaian pariwisata Lampung, antara lain dengan peningkatan jumlah wisman dan wisnus rata-rata 30 persen per tahun.

Pada 2015, wisman masuk Lampung mencapai 114.907 orang dan wisnus 5.530.803 orang. Pada 2016, wisman 155.053 orang dan wisnus meningkat menjadi 7.296.721 orang.

Menpar Arief juga memuji Gubernur Lampung Ridho yang menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan, selain pertanian dan industri pengolahan.

Menpar menegaskan untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia, harus memiliki akses bandara internasional. Oleh karena itu, Bandara Radin Inten II Lampung terus dilakukan perluasan dan penataan terminal dan perpanjangan runway dari 2.500 meter menjadi 3.000 meter. Bandara ini juga dicanangkan menjadi bandara internasional yang melayani penerbangan dari dan ke mancanegara.

Dalam pengembangan Amenitas, sangat penting untuk dibentuk kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata. Namun kerumitan urusan birokrasinya, sering dikeluhkan masih menjadi masalah pelik di Indonesia termasuk Lampung. Ease of Doing Business Indonesia, peringkat 91 (World Bank 2017) dan Business Environment peringkat 60 (WEF 2017).

Padahal dengan KEK itu, akan lebih mudah dan cepat dibangun infrastruktur dan utilitas dasar karena Menpar Arief bisa mengusulkan langsung kepada pemerintah pusat, sehingga investasi akan lebih mudah datang karena adanya insentif fiskal dan PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu).

KEK tersebut sebagai bentuk "quick win" untuk meningkatkan "self confidence" agar menang dan fokus pada satu KEK. Saat ini, kawasan yang dinilai siap di Provinsi Lampung adalah Kalianda, Lampung Selatan, dengan luas tanah 325 ha.

Pengembangan wisata di Lampung kian mendongkrak jumlah wisatawan khususnya wisatawan nusantara yang berkunjung ke Provinsi Lampung ternyata melebihi wisnus ke Bali.

Pada Oktober 2017, Lampung menduduki peringkat kesembilan jumlah kunjungan yakni tercatat 8,8 juta wisnus, sedangkan Bali pada peringkat ke-11 dengan jumlah 8,5 juta wisnus.

Data itu berdasarkan catatan Kementerian Pariwisata dan PT Telkom dengan menggunakan teknik lalu lintas pergerakan wisatawan melalui telepon seluler.

Bahkan, berdasarkan data itu, kunjungan wisnus ke Lampung pada September 2017 bertengger di posisi enam dan pada Oktober pindah ke posisi sembilan, namun masih di atas Bali selama ini menjadi destinasi utama wisatawan mancanegara dan nusantara di Indonesia.

"Semua ini tak lepas dari makin mudah akses ke Lampung baik melalui darat maupun melalui Bandara Radin Inten II," kata Gubernur Lampung M Ridho Ficardo.

Peningkatan kunjungan wisnus ke Lampung lebih banyak ditunjang acara konvensi seperti Hari Keluarga Nasional, Hari Kopi Internasional, dan sejumlah acara bertaraf nasional dan internasional yang mulai memilih Lampung sebagai tuan rumah.

Atas prestasi itu, ia mengapresiasi kepada seluruh pihak yang mendorong perbaikan pariwisata dari sisi akses, amenitas, dan atraksi.

Hal tersebut sebagai prestasi seluruh pelaku pariwisata mulai pengelola hotel, restoran, pengelola tempat wisata, dan transportasi.

"Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi dan berharap agar tren kenaikan kunjungan wisatawan ke Lampung tetap dipertahankan, mengingat pariwisata ini adalah sektor yang punya efek ganda bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Kunjungan wisnus tersebut masih didominasi dari Jakarta, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Jambi. Wisnus asal Jakarta menempatkan Lampung pada posisi kelima sebagai destinasi wisata. Meskipun Lampung tak termasuk Program 10 Bali Baru yang dicanangkan pemerintah pusat, ternyata kunjungan wisatawan ke Lampung terus meningkat.

Peningkatan tak hanya wisnus. Tren kunjungan wisman sejak 2014 juga naik tajam. Pada 2014 kunjungan wisman tercatat 95.528 orang, naik menjadi 114.907 orang pada 2015, dan melonjak 155.053 orang pada 2016.

Atas tren kenaikan ini, Gubernur Ridho mengatakan Pemprov Lampung akan mempertahakannya dengan terus memperbaiki akses menuju destinasi wisata utama di daerahnya.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Lampung Budiharto, indikator tersebut juga dapat dilihat dari tren pertumbuhan hotel dan hunian kamar hotel.

Sejak 2014, pertumbuhan hotel di Lampung terus naik dari posisi 200 menjadi 239 pada 2015, dan 261 pada 2016.

Banyak hotel di Lampung yang memiliki fasilitas konvensi sehingga bisa menjadi tuan rumah berbagai kegiatan nasional, ditopang destinasi wisata yang tak jauh dari Kota Bandarlampung, seperti Pulau Pahawang dan pulau-pulau di sekitar Teluk Lampung.

"Sehingga bisa dikemas dalam `one day tour`," kata Budiharto.

Kepala Desa Pulau Pahawang Ahmad Salim mengatakan tingginya kunjungan wisatawan ke Pahawang tak lepas dari dukungan pemerintah dalam menyediakan infrastruktur.

Dia menyebutkan contoh dengan Program Lampung Terang 2019 yang dicanangkan, kini PLN sudah masuk Pulau Pahawang.

"Dulu hanya malam warga sanggup pasang lampu dari genset, tak lama lagi siang malam listrik akan bisa dinikmati di Pulau Pahawang," katanya.

Sejumlah kabupaten di Lampung juga mencanangkan sektor pariwisata sebagai salah andalannya, seperti Kabupaten Lampung Timur, Lampung Selatan, Kota Bandarlampung, Way Kanan, dan Lampung Barat maupun Pesisir Barat. Kota Metro juga memoles berbagai objek wisata baru agar diminati pengunjung yang berdatangan ke daerah ini.

Kabupaten Lampung Timur pada 2018 mencanangkan ratusan paket atraksi wisata, seni, dan budaya dalam rangkaian festival selama tahun ini, untuk mendongkrak kunjungan wisatawan yang pada 2017 telah menunjukkan peningkatan berarti.

Kabupaten Pesawaran dan Kabupaten Tanggamus juga membenahi berbagai objek wisata di daerahnya, seperti kawasan wisata alam Air Terjun Lembah Pelangi di Kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus kini dilirik sebagai salah satu objek wisata unggulan yang siap dikembangkan bersama masyarakat setempat.

Beragam objek wisata lain di Lampung kini terus dikembangkan, dipoles, diperbaiki sarana dan prasarana pendukungnya, dibenahi pengelolaannya, dan terus dipromosikan melalui beragam sarana promosi termasuk melalui media sosial.

Lampung kini telah menjelma menjadi salah satu daerah alternatif kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan nusantara, dari berbagai daerah di Indonesia, serta salah satu daerah yang mulai dilirik para wisatawan mancanegara.

Lampung yang kian memikat dengan daya tarik wisata alam, seni, dan budaya serta atraksi unik dan eksotik yang terus dipromosikan makin gencar, dipastikan akan makin mendongkrak kunjungan wisatawan ke daerah ini.