ASN Bandarlampung Tiap Tahun Berkurang 400 Orang

id kepaal bkd bdl, saad asnawai, asn pensiun

ASN Bandarlampung Tiap Tahun Berkurang 400 Orang

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandarlampung, Saad Asnawi (FOTO: ANTARA Lampung/ist)

...Sejak diberlakukannya moratorium ASN dari tahun 2010 hingga saat ini, ribuan ASN Pemkot Bandarlampung telah berkurang, kata Saad Asnawi...
Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Aparatur sipil negara atau ASN Pemkot Bandarlampung setiap tahunnya berkurang sekitar 400 orang akibat moratorium sejak tahun 2010.

"Sejak diberlakukannya moratorium ASN dari tahun 2010 hingga saat ini, ribuan ASN Pemkot Bandarlampung telah berkurang," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandarlampung, Saad Asnawi di Bandarlampung, Senin (16/1).

Dengan tiap tahunnya mengalami pengurangan sekitar 400 pegawai untuk memaksimalkan kinerja pemkot, pihaknya mengoptimalkan peran teknologi.

"Tiap tahun yang pensiun jumlahnya tidak jauh berbeda, sehingga pemkot mengalami pengurangan pegawai," kata dia.

Lalu pemkot juga mengefektifkan ASN yang ada, dengan cara yakni biasanya pekerjaan yang seharusnya dipegang tiga pegawai kini hanya satu pegawai tentunya dibantu dengan teknologi.

Demi terwujudnya "Smart City" di Kota Bandarlampung peran teknologi lebih dikedepankan.

Pada 2017, lanjut dia, sekitar 470 aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung pensiun dari jumlah pegawai keseluruhan 9.716 orang.

"Tahun ini pegawai Pemkot Bandarlampung yang pensiun berjumlah 470 orang," kata dia.

Ia mengatakan, jumlah tersebut terdiri atas guru 206 orang, yang bukan guru atau ASN berjumlah 204 orang selebihnya adalah penjabat eselon II dan III.

Untuk eselon II yang pensiun berjumlah enam orang salah satunya adalah Asisten I bidang Pemerintahan yakni Dedi Amrulah.

Pemkot Bandarlampung juga mengangkat tenaga kerja sukarela (TKS), tentunya itu berdasarkan kebijakan Wali Kota Bandarlampung Herman HN.

"Kita tidak pesimis untuk pegawai di SKPD, apalagi guru sebab sampai dengan saat ini banyak guru dari luar daerah yang ingin masuk ke Kota Bandarlampung," katanya.

Mantan kepala dinas tenaga kerja (disnaker) ini mengungkapkan, masih mengkaji kebutuhan berapa jumlah pegawai yang dibutuhkan.

Meskipun begitu, tiap tahun pemkot telah mengajukan penerimaan pegawai ke Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).

Sementara itu, Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengatakan, pihaknya telah berulang kali mengajukan ke Kemenpan-RB untuk penambahan pegawai tapi belum ada konfirmasi.

"Pengajuan sudah kita lakukan berulang kali, tapi belum ada tanggapan," kata dia.

Ia mengatakan, tahun ini akan diajukan lagi meskipun begitu pemkot tetap mengoptimalkan pegawai yang ada.(Ant)