FDA Puas Sistem Keamanan Pengolahan Rajungan Lampung Timur

id rajungan, fda, lampung timur

 FDA Puas Sistem Keamanan Pengolahan Rajungan Lampung Timur

Barbara Montwill (Kiri), Wita Setioko , Operational Director PT BMI dan APRI BOARD, (Tengah),Jane A Cluster(Kanan) dan Suardi, Kepala Karantina Provinsi Lampung, di Desa Muara Gading Mas Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur, Kamis (14/4) (muk


Lampung Timur, (ANTRA Lampung) - Dewan Direktur Asosisi Pengolahan Rajungan Indonesia (APRI) Wita Setioko menyatakan Barbara Montwill and Jane A Cluster perwakilan dari Badan Keamanan Pangan dan Obat-obatan Amerika Serikat mengaku puas setelah meninjau sistem keamanan pengolahan daging rajungan di Kabupaten Lampung Timur.

Menurut Wita, dalam keterangan tertulis yang diterima di Lampung Timur, Jumat, perwakilan dari Badan Keamanan Pangan dan Obat-obatan Amerika Serikat ((Food and Drug Administration/FDA) yang diwakili Barbara Montwill and Jane A Cluster mengaku puas atas kunjungan ke sujumlah sentra pengolahan daging rajungan di Desa Muara Gading Mas Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur.

"It is one great harmony among fishermen, small scale processor, big processor and government, We Love it," ujar Wita menirukan tanggapan dari kedua perwakilan FDA AS itu pula. Perwakilan FDA AS itu melakukan kunjungan dan inspeksi pengolahan rajungan di Kabupaten Lampung Timur, Kamis (14/4).

Dia menjelaskan, dalam kunjungan itu perwakilan FDA mengajukan sejumlah pertanyaan mendetail perihal cara penangkapan, jumlah kapal yang digunakan, dan menginspeksi secara langsung kebersihan sarana dan prasarana tempat pengolahan daging rajungan di desa setempat.

"Inspeksi berlangsung kurang lebih dua jam, dan kedua inspector FDA ini ke luar dengan raut muka sangat puas atas hasil inspeksi tersebut, kepuasan itu juga ditunjukkan mereka dengan berfoto bersama," ujarnya pula.

Wita yang juga Direktur Operasional PT Bumi Menara Internusa (BMI) menyatakan keberhasilan kunjungan ini tercipta karena kerja sama yang baik dari segenap pihak yang berkaitan.

"Keberhasilan ini hasil kerja sama yang luar biasa dari segenap kelompok masyarakat Labuhan Maringgai, pelaku usaha industri perikanan dan aparat pemerintahan dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa dan dinas kelautan. Mereka bahkan semua menyempatkan turun langsung bergotong-royong membersihkan seluruh desa untuk kunjungan ini," kata dia.

Selaku Manager Operasional PT BMI, Wita mengungkapkan kepuasannya pula atas keberhasilan dari inspeksi tersebut.

"Sungguh berbangga bagi PT Bumi Menara Internusa dan APRI bisa ikut berperan aktif dalam kegiatan ini. Keberhasilan besar ini merupakan tonggak sejarah bagi segenap pelaku dunia perikanan Labuhan Maringgai, karena ini kali pertama FDA datang di Labuhan Maringai dan pertama kali pula FDA menginspeksi pelaku usaha kecil dan dengan sangat luar biasa bisa sukses dengan sangat membanggakan," ujarnya lagi.

Wita menambahkan pangsa ekspor kepiting rajungan di luar negeri begitu besar, sehingga dia meminta masyarakat Labuhan Maringgai sebagai penyuplai kepiting rajungan terbesar ekspor Indonesia ke luar negeri untuk menjaga lingkungan dan keindahan di desanya, mengingat dengan desa yang bersih dan hasil perikanan yang bermutu tinggi, maka permintaan akan kepiting ini akan semakin tinggi dan berdampak baik baik bagi ekonomi masyarakat sekitar.

"Selain itu juga, saya mengimbau untuk seluruh pelaku industri perikanan memahami Peraturan Menteri Nomor 1 Tahun 2015 tentang Sustainable Fishery. Semoga kebersihan dan keasrian ini dapat terjaga selamanya," katanya mengharapkan.