Warga Asrama Korem 043/Gatam Peringati Maulid Nabi

id Maulid Nabi Korem 043/Gatam, Korem 043/Gatam, Kapenrem Gatam Lampung, Korem Gatam Lampung

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Warga asrama Korem 043/Garuda Hitam Lampung Bandarlampung melaksanakan peringatatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1437 Hijriah/2015 Masehi di Masjid Arrahman Jalan Pagar Alam Segala Mider, Kamis (24/12).

Kepala Penerangan Korem 043/Garuda Hitam (Gatam) Lampung, Mayor Inf CH Prabowo, menyebutkan hadir dalam kegiatan itu, Kepala asrama Kapten CHB Taufiq, Ketua RT Lingkungan asrama Abdurahman Saiyo BSc, serta para prajurit dan PNS warga asrama Korem 043/Gatam Segala Mider.

Peringatan Maulid Nabi kali ini dilaksanakan secara sederhana yang diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Fitri Nabila dan saritilawah oleh Fikri Maulindra.

Sedangkan penceramah hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW oleh Sertu Suparyanto, anggota Bintal Korem 043/Gatam dalam ceramahnya menyampaikan bahwa kelahiran Nabi Muhammad SAW telah membawa umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang, serta membawa agama Islam sebagai rahmatan lil alamin.

Selain itu, momentum maulid Nabi Muhammad SAW ini, hendaknya menjadi momentum untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Allah SWT serta kecintaan terhadap Baginda Rasulullah SAW.

Lebih lanjut dalam ceramahnya Sertu Suparyanto menyampaikan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini bertepatan dengan peringatan Hari Ibu, sehingga dengan momentum tersebut perlu melakukan introspeksi diri dengan menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai suri teladan bagaimana memperlakukan seorang ibu.

Meskipun ibunda Nabi, Siti Aminah meninggal dunia saat beliau masih berusia enam tahun, sehingga dirawat dan dibesarkan oleh kakeknya Abdul Muthalib, namun tidak menyurutkan kecintaannya terhadap ibundanya.

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, suatu hari seorang pria bertanya kepada Rasul tentang siapakah orang yang perlu diperlakukan dengan sebaik-baiknya, kemudian beliau menjawab "Ibumu" sebanyak tiga kali dan yang ke-4 barulah "Ayahmu".

Hal tersebut menunjukan betapa tinggi harkat dan martabat perempuan atau ibu bagi umat Islam, sehingga patutlah seseorang yang mencintai Nabi akan memperlakukan ibunya dengan sebaik-baiknya.