Lampung Tengah Penghasil Beras Skala Nasional

Bandarlampung, (ANTARA Lampung) - Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri mengatakan bahwa Kabupaten Lampung Tengah akan menjadi penghasil beras skala nasional mengingat produksinya saat ini mencapai 719.201 ton.

"Jumlah itu, merupakan peringkat pertama dari kabupaten dan kota se-Provinsi Lampung. Mempunyai kontribusi yang cukup signifikan terhadap produksi beras daerah ini," kata dia pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Lampung Tengah di Sesat Agung Rumah Dinas Bupati Lampung Tengah, Senin.

Ke depan, lanjutnya, Kabupaten Lampung Tengah diharapkan dapat menjadi salah satu daerah penghasil beras skala nasional dengan lebih meningkatkan inovasi teknologi pertanian.

Ia menyebutkan, Pemerintah Provinsi Lampung menargetkan penambahan produksi padi sebanyak satu juta ton hingga tahun 2016.

Pada 2015, menurut dia, target produksi padi Lampung sebesar 633 ribu ton. Sedangkan sisanya akan dipenuhi pada 2016 sebanyak 372 ribu ton. Tambahan produksi gabah kering giling itu di luar produksi padi reguler yang mencapai 3,1--3,3 juta ton pada tahun lalu.

"Kabupaten Lampung Tengah merupakan daerah yang paling banyak dibebani target mengingat daerah itu sebagai penghasil padi terbesar di Lampung," katanya pula.

Di sisi lain, menurut Bachtiar, pertumbuhan ekonomi di Lampung Tengah pada 2013 sebesar 6,12 persen, menepati urutan keenam tertinggi dari 15 kabupaten dan kota se-Provinsi Lampung. Lebih tinggi 0,15 persen dari pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung sebesar 5,97 persen dan 1,04 persen lebih tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) harga konstan tahun 2013 sebesar 6,27 persen telah memberikan kontribusi yang cukup tinggi bagi pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung.

Hal ini menunjukkan bahwa Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang memiliki potensi yang cukup tinggi khususnya pada bidang pertanian.

Dilihat dari data distribusi PDRB menurut lapangan usaha tahun 2013, Kabupaten Lampung Tengah terlihat sangat menonjol adalah pada sektor pertanian 50,30 persen, perdagangan, hotel dan restoran 12,24 persen dan industri pengolahan 12,20 persen.