Komunitas Baduy Tetap Bercocok Tanam Huma

id

LEBAK - Komunitas Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, hingga kini masih tetap mempertahankan bercocok tanam huma dengan berpindah-pindah tempat. "Sejak nenek moyang kami hingga sekarang, tetap pertanian huma dengan menanam pisang, padi dan tanaman pangan lainya," kata Ketua Wadah Musyawarah Masyarakat Baduy (Wammby) Kasmin Saelani di Rangkasbitung, Senin. Ia menyebutkan pola tanam huma dengan cara berpindah-pindah tempat itu sangat cocok karena lahan pertanian bisa disuburkan tanpa menggunakan pupuk kimia. Bahkan produksi aneka jenis tanaman pangan di huma cukup bagus untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Karena itu, kata dia, sejak dulu hingga kini belum pernah ditemukan warga Baduy yang terancam kekurangan pangan. Sistem pola tanam tradisional Baduy adalah membuka hutan dengan cara tebang bakar. Sisa-sisa pembakaran tersebut bisa dijadikan pupuk organik untuk menyuburkan lahan pertanian. Lahan pertanian yang ada di kawasan tanah hak ulayat sudah sempit dengan seluas 5.101 hektare dan peruntukan pertanian hanya 2.585 hektare atau 51 persen. Masyarakat Baduy mengharapkan pemerintah daerah dan provinsi membebaskan lahan milik warga luar, khususnya di perbatasan, untuk dijadikan lahan pertanian Baduy. Saat ini, kata dia, banyak warga Baduy menggarap huma milik warga perbatasan, seperti di Kecamatan Bojongmanik, Cirinten, Sobang, Muncang, dan Gunungkencana. "Kami akan memperjuangkan kepada pemerintah, karena tahun ke tahun penduduk Baduy terus bertambah. Saat ini jumlah warga Baduy mencapai 11.300 jiwa, sedangkan lahan pertanian tidak bertambah," ujarnya. Sementara itu, sejumlah warga Baduy saat ditemui di huma di Kecamatan Cirinten mengaku musim panen tahun 2010 lalu produksi gabah huma menurun akibat curah hujan cukup tinggi. Namun, saat ini diperkirakan sangat bagus karena tanamanya begitu subur dan hijau. "Kami berharap musim panen padi huma selama enam bulan ke depan bisa melimpah tanpa serangan penyakit dan hama," ujar Pulung (45), warga Baduy Luar. (ANTARA/KR-MSR)