Kemendes: Pendekatan Daerah 3T Tidak Hanya Dana Desa

id mendes dan bpjs kes

Kemendes: Pendekatan Daerah 3T Tidak Hanya Dana Desa

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo. ( ANTARA)

...Afirmasi untuk daerah 3T tidak hanya melalui dana desa. Tapi ada alokasi lain dari Direktorat Jenderal Percepatan Daerah Tertinggal dan Direktorat Jenderal Percepatan Daerah Tertentu, ujar Eko...
Jakarta (ANTARA Lampung) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengatakan pendekatan untuk daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T) tidak hanya melalui dana desa namun juga pendekatan khusus.

"Afirmasi untuk daerah 3T tidak hanya melalui dana desa. Tapi ada alokasi lain dari Direktorat Jenderal Percepatan Daerah Tertinggal dan Direktorat Jenderal Percepatan Daerah Tertentu," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo, di Jakarta, Kamis (16/3).

Dia mengatakan untuk penggunaan dana desa, prioritasnya masih sama untuk daerah 3T maupun desa lainnya seperti penguatan infrastruktur seperti jalan desa, saluran irigasi, pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), poliklinik desa, embung air, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan lainnya.

"Kami juga melakukan pendekatan yang berbeda untuk daerah 3T seperti pemberdayaan ekonomi seperti kapal, sarana perikanan dan lainnya." Direktur Jenderal Percepatan Daerah Tertentu (PDTU) Kemendes PDTT, Suprayoga Hadi, mengatakan pihaknya saat ini melakukan program unggulan pengembangan produk unggulan desa di wilayah pulau kecil dan terluar (Prudes PKT) yang berbasis komoditas unggulan rumput laut.

Suprayoga memberi contoh Desa Lermatang di Kabupaten Maluku Tenggara Barat sebagai model untuk pengembangan "aquaculture estate" di tujuh desa lainnya di Pulau Sera dan Pulau Yamdena dengan produk unggulan rumput laut.

"Selain melalui pengembangan produk unggulan pada desa-desa lainnya di daerah pulau kecil terluar lainnya, juga di Kabupaten Pulau Morotai dan Kabupaten Kepulauan Aru, serta di Kabupaten Sabu Raijua," kata Suprayoga.

Untuk mengembangkan produk unggulan rumput laut, Dirjen Suprayoga Hadi mengatakan, selain pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), juga akan dilakukan revitalisasi dari Pabrik Pengolahan Rumput laut di Desa Lermatang yang dibangun pemerintah pada 2011.

Melalui pengembangan produk unggulan rumput laut , ia mengharapkan dapat dikembangkan alternatif ekonomi desa dan kawasan perdesaan yang dapat lebih berdaya saing dan berbasis pada produk unggulan desa atau kawasan perdesaan. (Ant)