Anggota DPD dorong petani buat pupuk organik

id anggota dpd asal lampung, anang prihantoro, lampung timur, anang dpd ri, anang prihantono

Anggota DPD dorong petani buat pupuk organik

Anggota Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Anang Prihantoro (FOTO: ANTARA Lampung/istimewa)

...Membuat pupuk organik perlu digalakkan agar menjadi gerakan, ujar Anang...
Lampung Tengah  (ANTARA Lampung) - Anggota Komite II Dewan Perwakilan Daerah RI Anang Prihantoro menyatakan mendorong adanya gerakan pelatihan pembuatan pupuk organik bagi petani mengingat bahan baku yang tersedia di lingkungan sekitar melimpah sehingga petani tidak tergantung lagi pada pupuk kimia.

Menurut Anang, saat dihubungi di Lampung Tengah, Kamis, pihaknya telah bertemu dan menyaksikan langsung pelatihan pembuatan pupuk organik yang digelar oleh Pengurus Serikat Tani Indonesia (Sertani) Provinsi Lampung di Desa Poncowati Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah, Rabu (29/6).

Kegiatan pelatihan itu dihadiri oleh tenaga penyuluh pertanian dari desa setempat Hery, Ketua Umum Sertani Lampung Suryo Cahyono SH, dan 70 orang petani dari beberapa Kabupaten di Provinsi Lampung.

"Membuat pupuk organik perlu digalakkan agar menjadi gerakan, mengingat selama ini ketergantungan petani terhadap pupuk dan pestisida kimia sangat luar biasa padahal bahan baku untuk membuat pupuk organik sangatlah melimpah," ujar Anang.

Pemanfaatan bahan baku itu dicontohkannya, petani yang memiliki ternak seperti sapi dan kambing maka banyak kotoran dari ternak itu yang bisa dibuat menjadi bahan pupuk organik.

Senator asal Lampung itu mengatakan secara umum kondisi kekinian petani Indonesia sangatlah beruntung karena pemerintah di era Presiden Joko Widodo memberikan bantuan yang sangat besar kepada petani.

Menurutnya, kebijakan negara saat ini patut diapresiasi dan para petani harus bisa memanfaatkan bantuan tersebut agar bisa berdampak konkret bagi perbaikan nasib mereka.

Anang menjelaskan bahwa konsep kemandirian petani perlu diperhatikan agar pijakan petani tetap pada pemberdayaan sumber daya yang kreatif, inovatif, dan tanpa ketergantungan.

Selain itu, kata Anang pula, pemerintah juga harus memberikan apresiasi kepada petani yang mandiri, kreatif, dan inovatif karena mengurangi beban pemerintah sehingga petani tidak memerlukan subsidi pupuk untuk memproduksi pangan di lahannya.

Dalam kegiatan tersebut, para peserta pelatihan langsung mengikuti praktik diawali dengan pembuatan pupuk organik cair dengan bahan baku utama adalah buah-buahan yang sudah masuk kategori limbah di pasar buah.

Kemudian pembuatan pupuk organik padat dengan menggunakan media kotoran kambing melalui proses dekomposisi (fermentasi).

Ketua Umum Serikat Tani Indonesia Provinsi Lampung Suryo Cahyono menjelaskan bahwa Sertani berkeinginan bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan cita-cita negara yaitu kesejahteraan yang berkeadilan.

"Petani itu harus berdaulat dalam arti peran pemerintah harus konkret keberpihakannya kepada petani. Salah satu contoh keberpihakan itu harga produksi petani ditentukan oleh petani, bukan oleh kemauan pasar saja, artinya ada nilai tawar yang menguntungkan petani," katanya lagi.

Menurut dia, salah satu tanggung jawab Sertani adalah tetap melakukan pengawalan kebijakan oleh pemerintah khususnya pada sektor pertanian.(Ant)