Gubernur Lampung pimpin gelar pasukan angkutan lebaran

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Gubernur Lampung M Ridho Ficardo memimpin apel gelar pasukan Angkutan Lebaran Terpadu 2016 di Lapangan Korpri, Bandarlampung, Selasa sore.

Ridho menyampaikan bahwa gelar apel ini adalah representatif dari kesiapan pemerintah daerah, TNI, Polri dan lembaga lainnya dalam menyambut arus mudik lebaran.

"Tradisi mudik oleh masyarakat hendaknya betul-betul bisa kita sikapi dengan rasa tanggung jawab, menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat," katanya.

Ia menyebutkan, arus mudik yang melewati Provinsi Lampung diperkirakan meningkat 15 persen dari tahun sebelumnya. Pemprov Lampung telah mendapatkan 20 unit bus bantuan untuk antisipasi lonjakan penumpang di Bakauheni-Rajabasa dari Kementerian Perhubungan.

Lampung sebagai pintu gerbang memasuki Pulau Sumatera memiliki tingkat tantangan yang tinggi, membutuhkan energi lebih dan pengawasan ekstra. Sehingga arus mudik tidak bisa dianggap biasa, karena setiap tahun memiliki tantangan yang terus meningkat dan tantangan yang berbeda-beda setiap tahunnya.

"Terpenting keamanan harus diantisipasi. Walau mudik agenda rutin, namun tidak ada kesamaan setiap tahunnya. Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi kemacetan terlalu panjang. Sehingga keluarga-keluarga kita bisa mudik dengan nyaman," kata Ridho.

Usai apel, Ridho juga mengadakan diskusi singkat dengan kepala kesatuan instansi dan mengecek langsung kendaraan yang dipergunakan untuk membantu arus mudik, mulai dari bus hingga ambulans.

Ridho menyampaikan ada rencana bahwa ruas Jalan Tol Sumatera, Lampung bisa dipergunakan untuk alternatif, agar meringankan jalan lintas. Namun masih terus didiskusikan dan kordinasikan dengan pemerintah pusat.

Mengenai rute baru tol laut, Pelabuhan Panjang-Tanjung Priok yang mengalami banyak kendala dan kekecewaan masyarakat, Ridho menyampaikan tetap harus diapresiasi sebagai sebuah terobosan dan upaya karena niatnya sudah sangat baik untuk mempelancar penyeberangan Sumatra-Jawa.

Namun dia mengharapkan pengoperasian yang masih belum maksimal tersebut harus direspon oleh operator sehingga pelayanan bisa diperbaiki.

"Besar harapan rute baru bisa membantu masyarakat. Masih butuh proses, harus menjadi bahan koreksi untuk peningkatan kualitas layanan, harapannya ke depan pasti lebih baik," katanya.(Ant)