KSAU Tinjau jatuhnya pesawat Super Tucano

id ksau agus supriatna, tinjau super tucano, jatuh di malang

KSAU Tinjau jatuhnya pesawat Super Tucano

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna. ((ANTARA/Sigid Kurniawan))

...Ini saya lagi di pesawat, mau ke sana (Malang), kata KSAU ketika dikonfirmasi wartawan di Jakarta...
Jakarta (ANTARA Lampung) - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna tengah dalam perjalanan untuk meninjau jatuhnya pesawat EMB-314 Super Tucano yang dibeli dari Brazil di Jalan LA Sucipto, Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.

"Ini saya lagi di pesawat, mau ke sana (Malang)," kata KSAU ketika dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Rabu.

Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan itu.

Di hubungi terpisah, Danlanud Abdurrahman Saleh, Marsma TNI Djoko Senoputro mengatakan, pesawat yang dipiloti oleh Mayor Penerbang Ifi dan co-pilot Saiful jatuh sekitar pukul 10.15 WIB di pemukiman warga.

"Pesawat jatuh menimpa rumah Bapak Mujianto," ungkap Djoko.

Saat ini belum diketahui kondisi kedua awak pesawat tersebut, sementara korban warga sipil bernama Ny. Pujianto telah dibawa ke rumah sakit.

"Hingga kini, bangkai pesawat masih dievakuasi pihak Lanud Abdurrahman Saleh, Malang," tuturnya.

Sebelumnya dilaporkan, sebuah pesawat tempur milik TNI AU jenis Super Tucano jatuh di kawasan permukiman padat penduduk di Jalan LA Sucipto, Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu sekitar pukul 10.40 WIB.

Menurut keterangan salah seorang saksi yang rumahnya tidak jauh dari lokasi kejadian, Ananda sebelum jatuh pesawat sempat berputar-putar dan akhirnya menukik jatuh.

"Sebelum jatuh tadi sempat meraung-raung lalu menukik dan jatuh ke bumi," kata Ananda di lokasi kejadian di Jalan LA Sucipto Kota Malang.

Pesawat yang bermarkas di Pangkalan Udara (Lanud) Abdurrahman Saleh itu sebelumnya terbang di wilayah udara Malang raya sekitar satu jam. Namun, tiba-tiba pesawat menukik dan akhirnya jatuh.

Sampai saat ini belum diketahui kondisi pesawat dan pilot serta kru yang mengikuti latihan terbang itu.

Indonesia memesan 16 pesawat tempur ringan Super Tucano dari Brazil dengan nilai kontrak sekitar 260 juta dolar AS. Empat pesawat Super Tucano mulai tiba ke Indonesia pada September 2012 lalu dan kini yang telah tiba di Tanah Air sebanyak 8 pesawat yang berbasis di Skuadron 21 Malang. (Ant)